Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang IELTS

IELTS PREPARATION


Hello, guys!

Welcome back to my blog!

Kali ini aku mau share pengalaman belajar dan persiapan IELTS Academic untuk melanjutkan studiku.
Aku juga bakal share website-website belajar IELTS dan sumber download e-book yang kiranya bisa bermanfaat untuk persiapan belajar IELTS.

Okay, first of all,


Apa itu IELTS? Wajib kah untuk daftar universitas di luar negeri?
IELTS: International English Language Testing System  merupakan salah satu tes kemampuan Bahasa Inggris yang (umumnya) dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan daftar ke universitas di luar negeri.


Kenapa sih aku pilih IELTS? Padahal kan ada berbagai macam tes kemampuan Bahasa Inggris lainnya seperti TOEIC ataupun TOEFL (TOEFL jg ada IBT ada ITP)...
Nah untuk alasan pemilihan, disesuaikan dengan tujuan kampus dan negara tempat melanjutkan studi ya.
Kebanyakan, untuk kampus-kampus di US membutuhkan sertifikat TOEFL, namun IELTS juga diterima. Untuk lebih pastinya, harus cek  Guideline Admission masing-masing kampus tujuan.
Untuk negara-negara di UK ataupun Europe, mostly banyak yang membutuhkan sertifikat IELTS, namun beberapa juga menerima sertifikat TOEFL.
Sedangkan TOEIC, banyak diterima untuk negara-negara di Jepang ataupun South Korea. Namun, sertifikat IELTS dan TOEFL juga diterima.
Ada juga kampus yang menerima sertifikat Duolinggo.
Intinya, cek requirement masing-masing kampus yah.
Aku memilih ambil IELTS karena 3 kampus pilihan yang akan aku daftarkan membutuhkan sertifikat IELTS. Maka, aku menekuni IELTS.


Ada berapa macam tipe IELTS?
Ada 2 macam, IELTS Academic (digunakan untuk melanjutkan pendidikan) dan ada juga IELTS General Training (umumnya digunakan sebagai persyaratan untuk seseorang yang hendak bekerja/training di luar negeri).

Kali ini yang akan aku bahas adalah IELTS Academic ya, karena aku mengambil tes IELTS untuk tujuan kuliah di luar negeri, maka aku ambil IELTS Academic

Ada berapa metode tes IELTS? 

Terdapat 2 metode tes IELTS, yaitu CBT (Computer Based Test) dan PBT (Paper Based Test)

Untuk CBT, menggunakan komputer di tempat uji dan hasilnya keluar 3-5 hari setelah tes.
Sedangkan untuk PBT, menggunakan kertas dan hasilnya keluar kurang lebih 2 minggu setelah tes.


Apa aja yang diujikan di tes IELTS?

Ujian IELTS membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam 45 menit. Beberapa poin yang diujikan yaitu:

- Listening (30 menit, 40 soal)

Semasa listening, terdapat 4 section (masing-masing 10 soal), diantaranya berisi: dialog kehidupan sehari-hari, dialog kehidupan sosial, percakapan dalam konteks pelatihan atau pendidikan, dan percakapan mengenai subjek akademik.
Peserta ujian diminta untuk menjodohkan jawaban dengan soal, memilih jawaban (Multiple choice), ataupun fill in the blank.

Setelah selesai section Listening, dilanjutkan dengan Reading

- Reading (60 menit, 40 soal) 

Reading terdiri dari 3 teks panjang yang berisi deskripsi, fakta-fakta, dan analisa dari berbagai jenis keilmuan (sangat luas, tiap soal beda-beda jenis keilmuannya, tidak bisa ditebak; random).
Peserta ujian diminta untuk memilih jawaban (multiple choice), fill in the blank, menjodohkan jawaban, serta memilih true/false/not given ataupun yes/no/not given terhadap pernyataan sesuai dengan bacaan. 

 Setelah reading selesai, dilanjutkan Writing

- Writing (60 menit)

Terdapat 2 task yang harus diselesaikan di Section Writing
Pada section 1, peserta ujian diminta menuliskan tanggapan terhadap data yang diberikan (grafik, tabel, peta, dll ) dengan minimal menuliskan 150 kata. Nilai dari section 1 akan berkontribusi sebanyak 40% dari keseluruhan nilai writing peserta. Pada bagian ini, peserta ujian diharapkan menulis tanggapan sesuai dengan fakta (tidak mencantumkan opini pribadi). Penilaian yang diberikan berdasarkan grammar, menjawab poin yang ditanyakan, koheren, dan menggunakan vocab bervariasi dan tidak berulang. Pada section 1 ini diharapkan peserta menggunakan waktu maksimal 20 menit (meskipun tidak ada alarm terkait batasan waktu, namun peserta harus mencoba membatasi sendiri waktu tersebut agar dapat menyelesaikan section 2 dengan maksimal juga).


Pada section 2, peserta diminta memberikan opini (agree/disagree, advantage/disadvantage,cause and solution) dengan minimal 250 kata. Task 2 akan berperan 60% terhadap keseluruhan penilaian

writing test. Pada section ini, peserta diberikan waktu kurang lebih 40 menit.

- Speaking (10-15 menit)
Ujian speaking akan dilakukan bersama native speaker selama kurang lebih 10-15 menit.
Di tahap awal peserta ujian akan diminta menunjukkan kartu identitas, kemudian 4-5 menit awal, peserta
akan ditanyai tentang diri peserta dan topik umum (keluarga, pekerjaan, hobi, dll)

Di bagian kedua, peserta akan diberi kartu yang memuat topik tertentu. Peserta diberikan waktu 1 menit untuk menuliskan kerangka opini lalu berbicara tentang topik ini selama sekitar dua menit.
Setelah 2 menit, penguji akan memberhentikan pembicaran opini. Namun, jika kurang dari 2 menit, penguji akan mencoba mendorong peserta untuk menambahkan opini. Sebaiknya, peserta berbicara kurang lebih 1 menit 50 detik.

Di bagian ketiga, penguji mengajukan beberapa pertanyaan terkait pada topik yang diberikan di bagian kedua dengan menanyakan hal-hal yang lebih kompleks.

Ujian speaking dapat dilakukan di hari yang sama bersamaan dengan ujian lainnya (listening, reading, dan writing), bisa juga dilaksanakan dalam rentang waktu seminggu sebelum ataupun seminggu setelah ujian-ujian tersebut. Konfirmasi akan dilakukan tempat tes IELTS h-3 sebelum pengujian melalui email.


Sumber-sumber bermanfaat untuk belajar IELTS:

1. Buku Latihan (E-Book/Buku Fisik): 

    - Barron's Book

    - Cambridge IELTS Book (ada seri 1 sampai 15 hingga tahun 2021 ini)

2. Youtube (Channel:  "Ross IELTS Academy", "Academic English Help", "English Speaking Success", dan berbagai channel lainnya kisah-kisah pengalaman para pejuang IELTS)

3. Website latihan:

    - https://ieltsonlinetests.com/

    - IELTS Express (https://www.ieltsxpress.com/) : bermanfaat untuk medownload e-book latihan Cambridge

    - https://takeielts.britishcouncil.org/ : website ini sangat bermanfaat untuk simulasi CBT IELTS pada hari H. Latihan teknis didesain persis dengan tes yang akan dilakukan pada hari H
(Petunjuk: pilih menu Take IELTS --> Prepare for IELTS --> IELTS on Computer Preparation --> Practice test for IELTS on computer --> kemudian nanti bisa langsung memilih latihan untuk reading, listening, dan writing dengan tampilan layar sesuai dengan hari H).
Berikut contoh tampilannya: 


~~ Pengalaman pribadi mengikuti IELTS akan aku share di postingan selanjutnya ya!

Sebuah Kisah dan Perjuangan 5 tahun di Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (PART 2)

Yuhuu setelah membahas informasi dan sedikit opini terkait pengalaman dan perasaan berada di ITB,

Kali ini aku mau cerita tentang perjalananku 5 tahun di SF ITB dari segi:

1. Sekolah Farmasi ITB: Informasi (Cek di postingan aku sebelumnya yah ini guys)

2. Perasaanku dan Pengalamanku di Sekolah Farmasi ITB (Cek di postingan aku sebelumnya yah ini guys)

3. Kehidupan Akademik 

4. Kehidupan Non-Akademik

5. Tips & Trick to Survive


**********************************************************

KEHIDUPAN AKADEMIK

Dari segi kehidupan akademik, SF ITB bener-bener tempat yang sangat bagus untuk berkembang. SF ITB terletak di Gedung Labtek 7 (Gedung Yusuf Panigoro). SF ITB ini adanya di yang Ganesha yaa, belum ada di Jatinangor ataupun Cirebon.


Gedung Labtek 7                                                                     Posisi Gedung Labtek 7 di Denah ITB
  Source pict 1: https://fa.itb.ac.id/                         Source pict 2: https://pakdumaruitb14.wordpress.com/

Nah di gedung Labtek 7 ini ada 5 lantai guys (termasuk Basement)

Basement : ada tempat fotokopian dan tempat ngeprint (bermanfaat banget nih buat mahasiswa SF yang lagi butuh print/fotocopy cepet gitu), kantin, dan ruang kelas segala umat di SF (9012), dan sekretariat Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) 'Ars Praeparandi'
Lantai 1: Tata Usaha, Ruangan Dekan dan Kaprodi, dan ruang kelas. Di deket gedung SF juga dilengkapi taman dengan berbagai macam tumbuhan yang juga dipakai untuk pembelajaran (Taman TOKA)
Lantai 2: Ada laboratorium dari Kelompok Keilmuan Kimia Bahan Alam dan Farmakokimia, dilengkapi beberapa ruang dosen, terus ada selasarnya juga guys biasa dipakai buat kegiatan himpunan.
Lantai 3: Ada laboratorium dari Kelompok Keilmuan Farmakologi dan Farmasetika, dilengkapi beberapa ruang dosen di kelompok keilmuan tersebut.
Lantai 4: Laboratorium Bioteknologi, Laboratorium Sediaan Steril, dan Laboratorium Hewan, serta ada juga ruang auditorium untuk kelas ataupun seminar. 

Lab di SF ITB menyediakan fasilitas yang cukup lengkap untuk pembelajaran, tersedia berbagai macam instrumen yang sangat membantu perkembangan belajar. 

Dosen-dosennya gimana? Menyenangkan sekali bisa melanjutkan pendidikan di SF ITB, bertemu banyak dosen-dosen yang luar biasa, guys. Beliau-beliau memiliki banyak pengalaman sehingga waktu ngajar juga sering berbagi kondisi real di lapangan jadi lebih kebayang pemanfaatan ilmunya. 

Nah, sebagai seorang mahasiswa farmasi, tentunya of course banyak banget praktikum. 

Di tingkat 1 (semester 1-2), karena masih TPB, biasanya cuma praktikum Kimia Dasar dan Fisika Dasar (1 minggu cuma 1x praktikum).
Menginjak tingkat 2 dan 3 (semester 3-6), seminggu bisa 2-3x praktikum dengan durasi praktikum kurang lebih 4 jam. Ohya biasanya di SF ITB, praktikum dilaksanain jam 13.00-17.00 WIB. 
Sedangkan di semester akhir, biasanya udah gak ada lagi praktikum tapi fokus ke Tugas Akhir (skripsi) yang sebagian besar juga tetep ke laboratorium. 
Nah kalau apoteker, udah nggak ada lagi praktikum melainkan Praktek Kerja Profesi Apoteker (langsung turun lapangan ke RS, Industri, PBF, BBPOM/BPOM, dsb)

Hectic-nya kehidupan praktikum ini adalah karena sebelum praktikum kami perlu membuat jurnal terkait hal yang perlu dilakukan saat praktikum, belajar untuk pre-test, dan membuat laporan ketika praktikum sudah selesai dilaksanakan. Sebagian besar praktikum dilakukan berkelompok, namun ada 1 praktikum yang harus dilakukan pribadi yaitu praktikum Farmasetika (ini seru banget guys karena kita dilatih membuat sediaan farmasi - seperti suspensi, emulsi, larutan, dsb).

Paling melelahkan adalah ketika masa-masa UTS, karena praktikum harus tetep jalan, sementara harus belajar ekstra juga untuk UTS, kelas juga tetep jalan. 
Anak-anak SF tuh......... harus kuat mental dan fisik #cieilah wkwkwk. Sebagian besar kelas kami dimulai dari jam 07.00 WIB dan dilanjut praktikum pukul 13.00-17.00 WIB. Malemnya ngerjain jurnal, laporan, belajar dll dan dilanjut besoknya gitu lagi wkwwk. Di SF ITB kita harus lulus 144 sks untuk lulus, diantara sks tersebut, kita juga bisa memilih mata kuliah pilihan dari luar fakultas kita. Waktu itu, aku sempat mengambil mata kuliah Kewirausahaan, Pendidikan Anti-korupsi, dan Studium Generale. Untuk lulus cumlaude dibutuhkan IPK 3,5. Kalau di ITB gada istilah summa-cumlaude atau magna-cumlaude sih, intinya yang diatas 3,5 diberikan gelar cumlaude. 

Terkait kegiatan akademik di Program Studi Profesi Apoteker, ada 38

TERUS ?? gabisa berorganisasi, lomba-lomba, dan mengembangkan diri lainnya dong full banget gitu??
EITS....... jangan salah, anak-anak SF ITB juga gak kalah aktif kok dengan temen-temen fakultas lainnya... kita bahas sisi kehidupan non-akademik ya.............


KEHIDUPAN NON-AKADEMIK

Di ITB, ada banyak banget cara buat ngembangin softskills, kebanyakan anak-anak SF tuh join di.............

1. Unit Kegiatan Mahasiswa / UKM (ini semacam kegiatan ekstrakurikuler di kampus yang dibentuk berdasarkan minat mahasiswa, ada UKM di bidang seni, agama, keilmuan, olahraga, dan sebagainya).
2. Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) 'Ars Praeparandi' (di ITB tuh masing-masing jurusan punya himpunan sendiri-sendiri, khusus di SF, himpunan dari mahasiswa jurusan Sains dan Teknologi Farmasi dan Farmasi Klinik dan Komunitas itu dijadiin 1 di himpunan ini). 
2. Organisasi Kefarmasian (International Pharmaceutical Student Federation / IPSF - ini tarafnya internasional; bisa juga di yang nasional seperti: Ismafarasi, JMKI, dsb)
3. Kepanitiaan dalam dan luar kampus (Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB -- ini BEMnya ITB gitu dan berbagai organisasi di luar kampus kaya Student catalyst, dsb).

Selain itu, mahasiswa SF juga banyak aktif di kegiatan lomba-lomba kefarmasian (awal masuk SF tuh ga berharap gitu guys bisa menang lomba-lomba, tapi emang sesungguhnya ekosistem di SF ini sangat mendorong mahasiswa untuk berinovasi, jadinya aku juga ikutan deh lomba-lomba gini). Terus ada juga yang aktif ikut penelitian bareng dosen dan staff akademik. 

Btw, kalo kehidupan non-akademik gini sifatnya lebih optional yaaa, gak harus ikut hal-hal di atas juga gapapa! Kuliah-pulang-kuliah-pulang juga nggak masalah, guys. 
Kalau aku pribadi, aku udah pernah join di berbagai kegiatan non-akademik tersebut, ada yang aku suka dan sangat aktif, ada juga yang aku kurang maksimal ikutinnya (karena kadang hectic banget sampai kadang gak bisa ngejalani semuanya dengan baik). 

Di sela-sela kehidupan anak SF yang supersibuk, kegiatan non-akademik biasanya dilaksanakan setelah selesai praktikum (malam hari) ataupun di weekend. 
Capenya mantap banget sih. However, it has been worth every second.

TIPS & TRICK to SURVIVE

Menurutku, 

1. Harus berusaha mencintai apa yang sedang kita usahakan dan kerjakan. 

2. SF ITB memberi wadah yang sangat luas dan luar biasa, tinggal giliran kita untuk mengusahakannya mewujudkan apa yang kita cita-citakan

3. Banyak berteman guys, karena kadang ada banyak hal yang kita kurang tapi temen-temen bisa bantu dan temen-temen pasti akan bantu kok as long as kita juga mengusahakannya. Jangan takut gengsi ataupun takut ditolak, usaha aja dulu :)

4. Ora et Labora


SEMANGAT PARA PEJUANG DI SF ITB! 

Mari berjuang yang terbaik, untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater


Bella - SF ITB 2016









Sebuah Kisah dan Perjuangan 5 tahun di Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung

Heyyoo Guys!

Kali ini aku mau cerita tentang perjalananku 5 tahun di Sekolah Farmasi ITB.

Aku bagi di beberapa subbab ya

1. Sekolah Farmasi ITB: Informasi

2. Perasaanku dan Pengalamanku di Sekolah Farmasi ITB

2. Kehidupan Akademik 

3. Kehidupan Non-Akademik

4. Tips & Trick to Survive

**********************************************

I will start from subbab 1 & 2 (subbab 3,4,5 akan ada di blog selanjutnya ya)

1. Informasi terkait Sekolah Farmasi ITB

Jadi, 5 tahun di Sekolah Farmasi ITB itu ngapain aja????

So guys, umumnya yang mengambil kuliah jurusan farmasi, kita menghabiskan 4 tahun kuliah untuk meraih gelar sarjana (S1) dan 1 tahun tambahan (optional) untuk pendidikan profesi apoteker. 
Di ITB sendiri, pada tahap awal perkuliahan  seluruh mahasiswa diwajibkan menjalani TPB (Tahap Persiapan Bersama), dimana pada tahap ini seluruh mahasiswa belajar "mengulang" materi-materi SMA untuk "menyetarakan" materi  dasar yang diperlukan terkait Matematika, Kimia, dan Fisika, dan beberapa mata kuliah lainnya

Selanjutnya, di tahun ke-2, kami dijuruskan sesuai dengan keinginan masing-masing (Ohya, kalau di ITB tuh sistemnya kita masuk Fakultas / Sekolah dulu di awal, nanti baru masuk jurusannya di semester 3; misal: mau masuk Jurusan Teknik Perminyakan, berarti masuk dulu ke Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan atau biasa disingkat FTTM). Di Sekolah Farmasi sendiri terdapat 2 jurusan, yaitu Sains dan Teknologi Farmasi (STF) dan Farmasi Klinik & Komunitas (FKK). Selain pilihan masing-masing pribadi, penentuan masuk jurusan juga ditentukan dari IPK (bila pilihan jurusan tersebut melebihi kuota yang ada). 
Untuk angkatanku sendiri, yang masuk STF sekitar 100 orang dan jurusan FKK sekitar 50 orang. Setelah lulus S1, kita dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan profesi apoteker (selama 1 tahun). Ada juga teman-teman yang memilih melanjutkan S2 dengan program fast-track dimana gelar S1 dan S2 dapat diraih dalam kurun waktu 5 tahun sekaligus (program fast-track ini salah satu program khusus yang disediakan dari ITB yaa). Ohya, aku masuknya STF dan setelah lulus aku melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker, so, aku 5 tahun di Sekolah Farmasi ITB. 

ps: sebenernya untuk Pendidikan Profesi Apoteker ini bisa aja gak langsung diambil setelah lulus S1 (menyesuaikan kebutuhan gitu), bisa juga gak diambil sama sekali (misal: menemukan passion selain farmasi pasca lulus S1), tapi kebanyakan temen-temen pada langsung lanjut dari S1 ke Pendidikan Profesi Apoteker. 

Beda S1 Farmasi, Pendidikan Profesi Apoteker, dan S2 apa??
Kalau S1, mahasiswa farmasi belajar dasar-dasar gitu terkait kefarmasian. Di SF ITB sendiri, pembelajaran yang ada (mata kuliah yang ada) dibagi ke dalam 5 Kelompok Keahlian, yaitu Farmakologi-Farmasi Klinis, Farmasetika (termasuk Bioteknologi), Farmakokimia, Kimia Bahan Alam / Biologi Farmasi, dan Olahraga. 
Kalau Pendidikan Profesi Apoteker itu memiliki pembelajaran terkait mempersiapkan mahasiswanya untuk menghadapi tanggungjawab menjadi seorang Apoteker baik di Industri, Rumah Sakit, Pemerintahan, Apotek, PBF, dan berbagai fasilitas lainnya yang melibatkan Apoteker. Jadi tidak hanya menghantarkan ilmu kefarmasian namun juga memahami etika keprofesian dan peraturan-peraturan dunia kesehatan yang ada. Ohya Pendidikan Profesi Apoteker ini bukan S2 ya, namun memang termasuk dalam kuliah Pascasarjana.
Untuk S2 Farmasi sendiri juga ada di SF ITB, begitu pula dengan S3. Arahnya lebih ke research terkait "kekhususan" ilmu kefarmasian yang didalami. Jadi, misal suka banget belajar stem-cell nah di S2 dan S3 ini mendalami research ke arah sana. 

Gelarnya apa sesudah lulus??
Setelah lulus S1, baik dari jurusan Sains dan Teknologi Farmasi (STF) maupun Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) gelarnya S.Farm yang diletakkan di belakang nama.
Setelah lulus Pendidikan Profesi Apoteker, gelar yang didapatkan adalah apt. yang diletakan di depan nama. 

Di Sains dan Teknologi Farmasi (STF) belajar apa aja? Apa bedanya dengan Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) ?

Secara simple, STF lebih banyak menekankan pembelajaran kefarmasian terkait product oriented, sedangkan FKK lebih ke arah patient oriented. Maksudnya gimana tuh?? Di STF, mata kuliah yang diberikan banyak terkait "Bagaimana membuat sediaan farmasi dan analisisnya" , contoh mata kuliah yang diberikan: Pembuatan Sediaan Solida, Semi-Solida, Likuid; Pembuatan Sediaan Steril, dsb. Sedangkan di FKK, mata kuliah yang diberikan banyak terkait Konseling, Patofisiologi, Epidemiologi, dsb. Aku masuk di Sains dan Teknologi Farmasi, guys. Tapi kalau ditanya paling suka mata kuliah apa, aku suka Farmakologi (ini juga banyak arahnya ke klinis), eits tapi aku juga suka Pembuatan Sediaan (terutama Solida-- kaya pembuatan tablet gitu), seru banget apalagi pas praktikumnya. 

2. "How I feel to be at School of Pharmacy ITB"


Gimana perasaan kuliah di Sekolah Farmasi ITB?

First of all, seneng bgt sih pas awal masuk SF ITB!! Ohya fun fact , SF ITB nih sering banget jg disebut School of Female ITB karena isi ceweknya banyakkkk bgttttt. Cowonya tuh kurang lebih 10-20% ajaaa. Setelah menjalani perkuliahan...... banyak praktikum..... dan berbagai macam kisah lainnya di SF.................. tetep seneng sih!!!! Temen-temennya seruuuuu (walaupun emang kalo boleh jujur di SF pertemenannya jg grup-grupan gitu juga sih , maklum banyak cewenya heheehe, tapi tetep deket satu sama lain!!), dosen-dosennya juga asik dan keren-keren banget, terus lingkungan dan fasilitas di SF juga memadai untuk banyak belajar dan berkembang. 

Pengalaman kuliah di SF ITB........

Seperti kata sebagian besar anak ITB, TPB adalah masa-masa paling menyenangkan, masa-masa memperbanyak kenalan temen-temen dari jurusan lain... TPB SF tuh bisa dibilang relatif lebih tidak berat dibadingkan fakultas lain. Untuk Matematika, kami dapat Matematika B (banyak fakultas lain dapetnya Matematika A -- kecuali Sekolah Bisnis dan Manajemen / SBM dan Fakultas Seni Rupa dan Desain /FSRD ya; ini mereka agak beda pelajarannya-- Matematika A ini lebih sulit daripada Matematika B -- maklum lah ya fakultas lainnya kan teknik tuh jadi memang butuh dasar matematika yang sangat kuat), terus untuk Fisika juga anak SF dapetnya Fisika B. Namun untuk Kimia, anak SF dapetnya Kimia A sih (sesuai kebutuhan). Jadi, semasa TPB tuhhhhh banyak banget waktu luang, jadi bisa bebas banget ngikutin kepanitiaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan berbagai aktivitas lainnya. Aku sendiri ikut 3 UKM waktu TPB dan beberapa kepanitiaan lainnya. Seru banget bisa kenalan banyak temen dari jurusan lain.

Tingkat 2 itu......waktunya penjurusan....... (ini udah mulai kepisah sih sama beberapa temen-temen yang masuk FKK, tapi masih ada juga kelas yang bersama gituu). Tingkat 2 ini agak mulai shock karena praktikum mulai banyak dan waktu main mulai dikurangin. Di tingkat 2 juga mulai lebih banyak kenal dengan dosen-dosen farmasi. Di semester 3, kami praktikum 3x seminggu, sebelum praktikum kami membuat jurnal dan setelah praktikum membuat laporan, begitu seterusnya sampai pembelajaran di semester itu selesai. Semester 4 tuh agak ringan karena praktikumnya 2x seminggu, tapi tetep aja guys materinya juga makin sulit karena ada yang lanjutan juga dari semester 3 nya. 

Tingkat 3, wah makin gila sih praktikum dan tingkat kesulitan matkulnya. Tapi kebanyakan mahasiswa fakultas lain juga merasa memang tingkat 3 nih mahasiswa pada menjadi "akademisi banget". Tingkat 3 juga mulai banyak yang ikut lomba-lomba (btw, fun fact lagi, sebenernya gak semua anak ITB gemar lomba, tapi karena ekosistemnya pada ambis gitu ya jadi secara gak langsung ikutan juga pengen lomba-lomba). Di tingkat 3 juga banyak yang udah jadi petinggi gitu di Unit Kegiatan Mahasiswa, BEM (kalau di ITB namanya Kabinet), Himpunan Jurusan, kegiatan luas kampus, dsb. Nah tingkat 3 sangat menantang sih karena harus menyeimbangkan study-life balance. 

Di tingkat 4, udah mulai sibuk skripsi (kalau di ITB namanya Tugas Akhir / TA). Nah kalo di SF, TA emang ngabisin waktu banget sih soalnya harus nge-lab gitu dan banyak banget yang dikerjain. Di awal tuh kita diberi pilihan akan mengkhususkan research ke arah mana (milih Kelompok Keilmuan), lalu memilih pembimbing TA, selanjutnya mulai deh research. Di akhir, akan ada seminar hasil TA dan sidang. Kalau seminar hasil TA itu menyampaikan hasil kerja TA kita. Nah setelah itu, akan ada sidang kelulusan. Di SF ITB sidangnya diuji oleh 8 orang dosen dari berbagai Kelompok Keahlian gitu. Degdegan ?? Banget guys! Tapi, semua pasti bisa terlewati kok!!!


- Next aku bakal sharing tentang Kehidupan Akademik, Non-Akademik, dan Tips&Trick di SF ITB dari aku ya~~ see you di postingans selanjutnya