Sebuah Kisah dan Perjuangan 5 tahun di Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung

Heyyoo Guys!

Kali ini aku mau cerita tentang perjalananku 5 tahun di Sekolah Farmasi ITB.

Aku bagi di beberapa subbab ya

1. Sekolah Farmasi ITB: Informasi

2. Perasaanku dan Pengalamanku di Sekolah Farmasi ITB

2. Kehidupan Akademik 

3. Kehidupan Non-Akademik

4. Tips & Trick to Survive

**********************************************

I will start from subbab 1 & 2 (subbab 3,4,5 akan ada di blog selanjutnya ya)

1. Informasi terkait Sekolah Farmasi ITB

Jadi, 5 tahun di Sekolah Farmasi ITB itu ngapain aja????

So guys, umumnya yang mengambil kuliah jurusan farmasi, kita menghabiskan 4 tahun kuliah untuk meraih gelar sarjana (S1) dan 1 tahun tambahan (optional) untuk pendidikan profesi apoteker. 
Di ITB sendiri, pada tahap awal perkuliahan  seluruh mahasiswa diwajibkan menjalani TPB (Tahap Persiapan Bersama), dimana pada tahap ini seluruh mahasiswa belajar "mengulang" materi-materi SMA untuk "menyetarakan" materi  dasar yang diperlukan terkait Matematika, Kimia, dan Fisika, dan beberapa mata kuliah lainnya

Selanjutnya, di tahun ke-2, kami dijuruskan sesuai dengan keinginan masing-masing (Ohya, kalau di ITB tuh sistemnya kita masuk Fakultas / Sekolah dulu di awal, nanti baru masuk jurusannya di semester 3; misal: mau masuk Jurusan Teknik Perminyakan, berarti masuk dulu ke Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan atau biasa disingkat FTTM). Di Sekolah Farmasi sendiri terdapat 2 jurusan, yaitu Sains dan Teknologi Farmasi (STF) dan Farmasi Klinik & Komunitas (FKK). Selain pilihan masing-masing pribadi, penentuan masuk jurusan juga ditentukan dari IPK (bila pilihan jurusan tersebut melebihi kuota yang ada). 
Untuk angkatanku sendiri, yang masuk STF sekitar 100 orang dan jurusan FKK sekitar 50 orang. Setelah lulus S1, kita dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan profesi apoteker (selama 1 tahun). Ada juga teman-teman yang memilih melanjutkan S2 dengan program fast-track dimana gelar S1 dan S2 dapat diraih dalam kurun waktu 5 tahun sekaligus (program fast-track ini salah satu program khusus yang disediakan dari ITB yaa). Ohya, aku masuknya STF dan setelah lulus aku melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker, so, aku 5 tahun di Sekolah Farmasi ITB. 

ps: sebenernya untuk Pendidikan Profesi Apoteker ini bisa aja gak langsung diambil setelah lulus S1 (menyesuaikan kebutuhan gitu), bisa juga gak diambil sama sekali (misal: menemukan passion selain farmasi pasca lulus S1), tapi kebanyakan temen-temen pada langsung lanjut dari S1 ke Pendidikan Profesi Apoteker. 

Beda S1 Farmasi, Pendidikan Profesi Apoteker, dan S2 apa??
Kalau S1, mahasiswa farmasi belajar dasar-dasar gitu terkait kefarmasian. Di SF ITB sendiri, pembelajaran yang ada (mata kuliah yang ada) dibagi ke dalam 5 Kelompok Keahlian, yaitu Farmakologi-Farmasi Klinis, Farmasetika (termasuk Bioteknologi), Farmakokimia, Kimia Bahan Alam / Biologi Farmasi, dan Olahraga. 
Kalau Pendidikan Profesi Apoteker itu memiliki pembelajaran terkait mempersiapkan mahasiswanya untuk menghadapi tanggungjawab menjadi seorang Apoteker baik di Industri, Rumah Sakit, Pemerintahan, Apotek, PBF, dan berbagai fasilitas lainnya yang melibatkan Apoteker. Jadi tidak hanya menghantarkan ilmu kefarmasian namun juga memahami etika keprofesian dan peraturan-peraturan dunia kesehatan yang ada. Ohya Pendidikan Profesi Apoteker ini bukan S2 ya, namun memang termasuk dalam kuliah Pascasarjana.
Untuk S2 Farmasi sendiri juga ada di SF ITB, begitu pula dengan S3. Arahnya lebih ke research terkait "kekhususan" ilmu kefarmasian yang didalami. Jadi, misal suka banget belajar stem-cell nah di S2 dan S3 ini mendalami research ke arah sana. 

Gelarnya apa sesudah lulus??
Setelah lulus S1, baik dari jurusan Sains dan Teknologi Farmasi (STF) maupun Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) gelarnya S.Farm yang diletakkan di belakang nama.
Setelah lulus Pendidikan Profesi Apoteker, gelar yang didapatkan adalah apt. yang diletakan di depan nama. 

Di Sains dan Teknologi Farmasi (STF) belajar apa aja? Apa bedanya dengan Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) ?

Secara simple, STF lebih banyak menekankan pembelajaran kefarmasian terkait product oriented, sedangkan FKK lebih ke arah patient oriented. Maksudnya gimana tuh?? Di STF, mata kuliah yang diberikan banyak terkait "Bagaimana membuat sediaan farmasi dan analisisnya" , contoh mata kuliah yang diberikan: Pembuatan Sediaan Solida, Semi-Solida, Likuid; Pembuatan Sediaan Steril, dsb. Sedangkan di FKK, mata kuliah yang diberikan banyak terkait Konseling, Patofisiologi, Epidemiologi, dsb. Aku masuk di Sains dan Teknologi Farmasi, guys. Tapi kalau ditanya paling suka mata kuliah apa, aku suka Farmakologi (ini juga banyak arahnya ke klinis), eits tapi aku juga suka Pembuatan Sediaan (terutama Solida-- kaya pembuatan tablet gitu), seru banget apalagi pas praktikumnya. 

2. "How I feel to be at School of Pharmacy ITB"


Gimana perasaan kuliah di Sekolah Farmasi ITB?

First of all, seneng bgt sih pas awal masuk SF ITB!! Ohya fun fact , SF ITB nih sering banget jg disebut School of Female ITB karena isi ceweknya banyakkkk bgttttt. Cowonya tuh kurang lebih 10-20% ajaaa. Setelah menjalani perkuliahan...... banyak praktikum..... dan berbagai macam kisah lainnya di SF.................. tetep seneng sih!!!! Temen-temennya seruuuuu (walaupun emang kalo boleh jujur di SF pertemenannya jg grup-grupan gitu juga sih , maklum banyak cewenya heheehe, tapi tetep deket satu sama lain!!), dosen-dosennya juga asik dan keren-keren banget, terus lingkungan dan fasilitas di SF juga memadai untuk banyak belajar dan berkembang. 

Pengalaman kuliah di SF ITB........

Seperti kata sebagian besar anak ITB, TPB adalah masa-masa paling menyenangkan, masa-masa memperbanyak kenalan temen-temen dari jurusan lain... TPB SF tuh bisa dibilang relatif lebih tidak berat dibadingkan fakultas lain. Untuk Matematika, kami dapat Matematika B (banyak fakultas lain dapetnya Matematika A -- kecuali Sekolah Bisnis dan Manajemen / SBM dan Fakultas Seni Rupa dan Desain /FSRD ya; ini mereka agak beda pelajarannya-- Matematika A ini lebih sulit daripada Matematika B -- maklum lah ya fakultas lainnya kan teknik tuh jadi memang butuh dasar matematika yang sangat kuat), terus untuk Fisika juga anak SF dapetnya Fisika B. Namun untuk Kimia, anak SF dapetnya Kimia A sih (sesuai kebutuhan). Jadi, semasa TPB tuhhhhh banyak banget waktu luang, jadi bisa bebas banget ngikutin kepanitiaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan berbagai aktivitas lainnya. Aku sendiri ikut 3 UKM waktu TPB dan beberapa kepanitiaan lainnya. Seru banget bisa kenalan banyak temen dari jurusan lain.

Tingkat 2 itu......waktunya penjurusan....... (ini udah mulai kepisah sih sama beberapa temen-temen yang masuk FKK, tapi masih ada juga kelas yang bersama gituu). Tingkat 2 ini agak mulai shock karena praktikum mulai banyak dan waktu main mulai dikurangin. Di tingkat 2 juga mulai lebih banyak kenal dengan dosen-dosen farmasi. Di semester 3, kami praktikum 3x seminggu, sebelum praktikum kami membuat jurnal dan setelah praktikum membuat laporan, begitu seterusnya sampai pembelajaran di semester itu selesai. Semester 4 tuh agak ringan karena praktikumnya 2x seminggu, tapi tetep aja guys materinya juga makin sulit karena ada yang lanjutan juga dari semester 3 nya. 

Tingkat 3, wah makin gila sih praktikum dan tingkat kesulitan matkulnya. Tapi kebanyakan mahasiswa fakultas lain juga merasa memang tingkat 3 nih mahasiswa pada menjadi "akademisi banget". Tingkat 3 juga mulai banyak yang ikut lomba-lomba (btw, fun fact lagi, sebenernya gak semua anak ITB gemar lomba, tapi karena ekosistemnya pada ambis gitu ya jadi secara gak langsung ikutan juga pengen lomba-lomba). Di tingkat 3 juga banyak yang udah jadi petinggi gitu di Unit Kegiatan Mahasiswa, BEM (kalau di ITB namanya Kabinet), Himpunan Jurusan, kegiatan luas kampus, dsb. Nah tingkat 3 sangat menantang sih karena harus menyeimbangkan study-life balance. 

Di tingkat 4, udah mulai sibuk skripsi (kalau di ITB namanya Tugas Akhir / TA). Nah kalo di SF, TA emang ngabisin waktu banget sih soalnya harus nge-lab gitu dan banyak banget yang dikerjain. Di awal tuh kita diberi pilihan akan mengkhususkan research ke arah mana (milih Kelompok Keilmuan), lalu memilih pembimbing TA, selanjutnya mulai deh research. Di akhir, akan ada seminar hasil TA dan sidang. Kalau seminar hasil TA itu menyampaikan hasil kerja TA kita. Nah setelah itu, akan ada sidang kelulusan. Di SF ITB sidangnya diuji oleh 8 orang dosen dari berbagai Kelompok Keahlian gitu. Degdegan ?? Banget guys! Tapi, semua pasti bisa terlewati kok!!!


- Next aku bakal sharing tentang Kehidupan Akademik, Non-Akademik, dan Tips&Trick di SF ITB dari aku ya~~ see you di postingans selanjutnya

No comments:

Post a Comment