Heyyo Guys!!
Setelah menulis banyak sekali blog kehidupan, opini, dan ocehanku lainnya. I forgot that I haven't introduced myself to you.
Sooooo,
Namaku Bella Tania. Seorang Sarjana Farmasi yang saat ini sedang menempuh Pendidikan Profesi Apoteker (bulan depan lulus, amin) di Institut Teknologi Bandung.
Aku ceritain dikit perjuanganku sampai detik ini ya. Hopefully bisa diambil sisi positifnya, dibuang sisi negatifnya.
Aku gak pernah kepikiran untuk bisa sekolah di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kata orang adalah Institut Terbaik Bangsa.
Dulu waktu aku SMP, aku suka banget social science, aku pengen banget ngelanjutin pendidikan aku ke Jurusan Hukum. Waktu SMP aku juga banyak ikut lomba yang berkaitan dengan social science dan biasanya aku yang memegang materi terkait Sejarah Indonesia.
Tapii tapi tapi.....
Ketika aku udah menginjak usia SMA,
Orang tua aku memberikan saran untuk mengambil jurusan IPA dengan pertimbangan bahwa jurusan yang dapat dipilih saat kuliah nanti lebih luas cakupannya.
Orang tuaku tidak pernah memaksa aku harus masuk suatu jurusan tertentu, namun mereka memberikan saran menurut pandangan mereka. Mereka juga memberikan kebebasan terkait pilihan jurusan dan cita-citaku kelak.
Aku sangat bersyukur, sepertinya saat itu adalah jalan Tuhan yang akhirnya membawaku ke titik ini.
3 tahun berlalu di SMA~~
Tibalah saatnya pendaftaran SNMPTN.
Dari sejak awal masuk SMA pengen banget ngejar kuliah di universitas negeri, jadi ketika SNMPTN dibuka, aku segera mencari informasi pendaftarannya.
Tapi, aku galaw memilih jurusannya.
Di akhir SMA, aku tidak lagi berpikir untuk ambil social science karena aku merasa 3 tahun di SMA adalah waktu yang berharga dan kali ini aku udah punya basic natural science knowledge.
Jadi, aku berpikir ambil kuliah dengan jurusan yang related to health ataupun engineering.
Berdasarkan berbagai pertimbangan (terkait mata pelajaran yang aku suka di IPA -- Biologi -- kemudian kontemplasi dan minta saran ke orang tua), akhirnya aku memutuskan, ingin ambil bidang kesehatan. Melihat bahwa kesehatan juga merupakan sektor penting yang dinamis dan terus menerus perlu dikembangkan demi banyak membantu masyarakat, aku mantap mengambil rencana untuk melanjutkan pendidikan di bidang ini.
Sejak awal mulai pendaftaran SNMPTN,
Aku banyak bertanya informasi terkait tips and trick, cerita kakak kelas yang lolos dan track record akademiknya, dll dll
Hingga akhirnya memutuskan ingin daftar SNMPTN di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Eh....
ternyata....
Temen aku yang nilainya jauh lebih tinggi dari aku pengen daftar kesana juga....
Auto-galau :( Karena saat itu aku denger-denger kuota SNMPTN akan diberikan pada yang nilainya lebih tinggi dan lebih baik, sementara di history beberapa tahun sebelumnya, siswa yang diterima dari SMAku untuk jurusan farmasi untuk SNMPTN adalah hanya 1 orang,
Setelah aku cari-cari lagi universitas dengan ranking yang baik dan menyediakan jurusan Farmasi, akhirnya menemukan ada Sekolah Farmasi di ITB!!
Then, aku bingung, di ITB ada Sekolah Farmasi?! Bukannya cuma teknik aja ya?!
Kemudian aku gali-gali lagi informasinya
Eh, ternyata menarik juga, di Sekolah Farmasi ITB dibagi menjadi 2 program studi yang masing-masing memiliki kekhususan di product oriented (Sains dan Teknologi Farmasi) dan patient oriented (Farmasi Klinik dan Komunitas).
Segeralah aku mengganti tujuan kampusku ke ITB (Sekolah Farmasi).
Awalnya orang tuaku khawatir karena sekolah di Bandung terkesan terlalu jauh dari hometown ku di Jawa Timur, kemudian aku bilang ke mereka bahwasanya SNMPTN ini sangat sulit, kesempatan lolosnya kecil, jadi aku hanya coba dulu saja, belum tentu akan keterima...
Pada saat SNMPTN, aku hanya memilih 1 tujuan, meski diberikan kesempatan memilih 2 kampus tujuan.
Setelah kurang lebih 3 bulan menunggu..........berdoa (Novena Tiga Salam Maria).........dan belajar buat SBMPTN (karena takut ga lolos),
Pada tanggal 9 Mei 2016, puji Tuhan, aku dinyatakan lolos SNMPTN 2016 dan diterima di Sekolah Farmasi ITB.
Rasa senang dan haru tercampur aduk ketika aku memberi kabar pada orang tuaku bahwa aku lolos SNMPTN dan siap berangkat menjadi mahasiswa ITB.
Sama sekali tidak pernah terpikirkan olehku bisa lolos SNMPTN ke Sekolah Farmasi ITB.
Orang tuaku memelukku dan mereka yakin jika memang merantau jauh adalah hal yang harus aku tempuh demi mencapai cita-citaku, mereka membiarkanku untuk berjuang sambil terus mendoakan.
Ohya, sebenarnya di akhir kelas 3 SMA aku banyak mendapatkan surat undangan dari universitas swasta yang juga menawarkan banyak beasiswa, namun karena tekadku yang sangat kuat ingin tetap ke PTN, aku tidak menerima tawaran-tawaran tersebut. Tapi, karena aku gak mau gapyear, jadi ada salah satu universitas swasta yang aku daftarkan dengan beasiswa penuh dan hanya membayar biaya awal masuk yang nantinya dikembalikan jika aku keterima di PTN. Aku mendaftarkan diri sementara ke PTS tersebut dan saat aku dinyatakan diterima di ITB, aku mengundurkan diri secara baik-baik dari PTS tersebut dan uang awal masukku juga dikembalikan 100%. Puji Tuhan.
Terkait bimbel,sama sekali tak pernah terpikirkan olehku ikut bimbel-bimbel yang mahal untuk bisa masuk PTN, guys.
Sejak kecil aku selalu belajar sendiri (gak les), jadi aku pakai uang dari ortuku untuk beli buku-buku latihan soal untuk mempersiapkan diri ikut tes SBMPTN dan belajar sendiri. Sejak awal aku juga udah mempertimbangkan skema keinginanku untuk mendaftarkan diri di PTN, sehingga aku punya target untuk memperjuangkannya.
Berikut adalah rencanaku saat itu:
Daftar SNMPTN : Sekolah Farmasi ITB
SBMPTN : 1. FK Unair
2. FK UB
3. Fakultas Farmasi Unair
Mandiri : 1. FK UB
2. FF Unair
PTS : FF Ubaya
Puji Tuhan, ketika pengumuman SNMPTNku dinyatakan lolos, aku tidak jadi mendaftarkan diri untuk SBMPTN ataupun Mandiri.
Teruntuk para pejuang SNMPTN,
SEMANGAT,
Jangan lupa berdoa,
dan selalu usahakan yang terbaik!
Best Regards,
Peserta lolos SNMPTN 2016