Kadang Kala Tak Mengapa untuk Tak Baik-Baik Saja

 Siapa nih yang ngebaca judulnya sambil nyanyi ? hehehe

 Judul ini memang aku ambil dari sebuah lirik lagu Fiersa Besari- Pelukku untuk Pelikmu.
Entah kenapa lirik ini bagus banget. 

---------------------------------------

Temen-temen pernah nggak sih merasa kadang eksistensi kita di dunia ini hanya untuk memenuhi standar orang lain?

Seringkali kita berlari untuk mengejar hal yang bukan jadi tujuan murni diri kita, tapi mengejar pencapaian yang sama seperti yang dicapai orang lain yang mungkin sebenernya itu hanya untuk penuhi standar terhadap pandangan diri dari orang lain.

Seringkali kita  merasa tidak baik-baik saja, 

gagal,

sedih,

kecewa,

tapi, kita berlagak seakan baik-baik saja karena kita nggamau orang lain lihat kita lemah.                  

orang lain lihat kita sedang di titik terendah.

orang lain lihat kita nggak bisa melakukannya. 

 -------------------------------

Temen-temen, 

nggak apaapa kok kalo nggak sedang baik-baik saja. 

Kita juga manusia, punya hati dan emosi.

Justru perasaan sedih, kecewa, dan tangisan itu pantes banget diluapin, nggak disimpen di dalem diri, karena itu toxic buat diri kita sendiri. 

nggak apa-apa kok gagal, 

besok coba lagi yah:)

nggak apa-apa kok sedih, 

luapin aja, tapi jangan berlarut-larut ya,

banyak kesempatan untuk berbahagia yang kamu hilangkan loh saat bersedih terus-terusan

nggak apa-apa kok nggak harus jadi yang terbaik di tempat kamu bekerja atau sekolah,

kamu nggak harus jadi nomer 1 dimata orang lain, karena tiap orang punya standar berbeda memandang pencapaianmu. yang perlu kamu yakinkan dalam diri adalah terus berusaha untuk menjadi nomer 1 menurut kamu, berusaha yang terbaik di hari esok untuk lebih baik dari kamu yang kemarin atau hari ini.

😊😊😊😊😊😊

 

Mengeluh, Itulah Mimpiku dalam 5 Tahun Kedepan

Sebelum lulus di setiap jenjang pendidikan, aku selalu punya sebuah mimpi.
Hal ini dimulai sejak aku SMP.
Dikala aku masih memakai baju putih-biru, aku mencoba bertanya pada diriku,
Nanti di SMA aku ingin menjadi seperti apa ya?
Nanti di SMA aku ingin meraih apa ya?

Kala itu, mimpiku sederhana..
Mimpiku hanya sekedar ingin masuk SMA tanpa biaya masuk dan ingin berprestasi sehingga dapat beasiswa😊
Meskipun orang tuaku tidak pernah menuntut apapun, aku menyadari bahwa aku diberikan kesempatan mengemban ilmu pengetahuan dengan baik. Inilah yang kumanfaatkan untuk berjuang meraih mimpiku.

Untuk mendapatkan bebas biaya masuk SMA, aku harus meraih prestasi baik, bisa dalam kegiatan akademik, maupun non akademik.
Di akhir masa SMP, aku bersyukur meraih peringkat baik dalam bidang akademik, walaupun bukan yang terbaik, namun akhirnya aku masuk SMA dengan potongan 50% biaya masuk. Walaupun tidak sesuai mimpi awal, namun aku tetap mensyukurinya, karena semasa berjuang 3 tahun di SMP aku juga merasakan berbagai rintangan yang bahkan aku tidak menyangka aku bisa menyelesaikannya dengan baik.

Waktu berjalan cepat, di awal masa SMA, aku meraih "mimpiku" itu, aku masuk peringkat paralel di sekolah, dan mendapatkan beasiswa potongan uang sekolah. Namun, itu hanya di semester awal, lagi-lagi aku harus jatuh bangun dan berusaha menghadapi tantangan yang ada. Aku sempat demot dan merasa sangat tertinggal jauh dari teman-temanku ketika aku masuk jurusan IPA saat itu. Nilaiku mulai berantakan, bahkan aku sering menangis ketika aku tidak bisa mengerjakan mata pelajaran tertentu.
Tapi, dari situ aku banyak belajar. Aku yang mungkin daridulu selalu dapat yang bagus-bagus, kadang hidup tidak semulus itu, ada kalanya diri ini merasa jatuh dan jauh dari ekspektasi yang diinginkan.

Seiring berjalannya waktu, aku mencoba berdamai dengan keadaan. Waktu terus beranjak dan aku mulai memikirkan lagi mimpiku..........
Nanti aku mau kuliah dimana ya?
Nanti aku ingin jadi apa ya?

Kala itu, aku mengidam-idamkan kuliah di PTN. Di tahun terakhir SMA, aku mulai mencari tahu berbagai cara bagaimana bisa masuk di universitas yang kuinginkan. Aku membuat berbagai skema untuk dapat masuk di PTN. Mulai dari menyusun strategi untuk SNMPTN, belajar persiapan SBMPTN, hingga mencari berbagai informasi untuk jalur mandiri di PTN. Lagi-lagi aku bersyukur karena diberi much more than I deserve. Aku tidak berkuliah di universitas yang aku impikan itu, tapi bersyukur diterima di PTN "yang katanya" Terbaik Bangsa.

Hari ini, aku hampir menyelesaikan studiku di bangku kuliah. Seperti biasa, aku punya mimpi. Tapi mulai saat ini, aku akan membuat mimpiku itu adalah "mimpi 5 tahunan". Karena, ga selamanya aku menempuh "jenjang pendidikan" kan dalam kehidupan ini? hehehe.


Mimpiku 5 tahun kedepan adalah mengeluh  .
Iya benar,


Aku bermimpi mengeluhkan "ah ternyata sulit juga ya kuliah pascasarjana di Eropa ini".
Sebuah mimpi yang tinggi, tapi tidak ada salahnya bermimpi tinggi bukan? hehehe
Semoga 5 tahun lagi saat aku menulis blog ini, aku bisa menulisnya ditemani coklat hangat dan turunnya salju di benua tetangga ya 😊

Menjelajah Negeri Orang (part 3)

Setelah flight selama 3 jam dari Bangkok, kami sampai di Negeri 1001 Larangan...
.
.
Yap, SINGAPURA!!
Maskot Singapura - Merlion Park (dokumentasi pribadi)

Menjelajah Negeri Orang (part 2)

Di hari kedua, kami bangun pagi-pagi lalu mempersiapkan diri kami menuju Grand Palace , yang merupakan Istana Kerajaan. Kami memilih menggunakan grab dengan jarak kurang lebih 3 km dari hotel dan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dengan harga 60 baht. Tempat ini buka mulai pukul 08.30 pagi dan harga tiket masuknya sebesar 500 baht/orang. Apabila mengunjungi tempat ini, pengunjung harus mengenakan pakaian yang sopan. Sebelum jalan menuju Grand Palace, kami turut berkeliling melalui Wat Phra Kaew yang letaknya 1 wilayah dengan Grand Palace. Setelah 2 jam kami berkeliling disana, kami melanjutkan perjalanan menuju Wat Pho.

Wat Phra Kaew
Sebelum melanjutkan perjalanan, kami menyantap makan siang di pinggir dermaga dekat Grand Palace. Kami makan masakan Thailand yang sangat terkenal yaitu TomYum. Setelah kenyang, kami naik Thuk-Thuk menuju Wat Pho. Letak Grand Palace dan Wat Pho sangat dekat dan dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 5 menit dan  harga jasa Thuk-Thuk yang digunakan kurang lebih 80 baht.
Wat Pho
Harga tiket masuk Wat Pho sejumlah 20 baht/orang. Di dalam Wat Pho terdapat Reclining Buddha yang sangat terkenal. Di dekat  Reclining Buddha disediakan wadah koin dimana dikisahkan apabila turis mengisi wadah tersebut dengan koin dan sesuai dengan jumlah wadah maka turis akan mendapatkan keberuntungan.

Seusai mengelilingi Wat Pho dan mengambil sejumlah foto, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Wat Saket. Disana kami hanya berfoto-foto sebentar dan membeli coconut ice cream. Ketika hari menjelang sore, kami bersiap-siap menuju ke Chinatown. Disana banyak dijual berbagai macam bahan-bahan alam yang dikeringkan. Disana kami membeli Bakpao seharga 20 baht, rasanya enak sekali, menemani jalan-jalan kami di sore itu. Setelah berkeliling di Chinatown, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Patpong Night Market. Hampir sama seperti night market lainnya, Patpong sangat ramai dikunjungi para wisatawan., disana dijual berbagai macam tas, sepatu, jam tangan , dan berbagai macam barang lain dengan harga yang relatif murah. Tidak lama kami berjalan-jalan disini, tiba-tiba hujan turun deras sekali, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu hujan sambil makan di Burger King dekat Patpong Market. Nampaknya hujan saat itu berlangsung cukup lama, sehingga kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan makan malam di daerah Khaosan Road. Malam itu, kami membeli Pad Thai, Kebab, dan Udang Bakar. Kami menikmati suasana hujan di malam hari sambil bersantai di teras depan hotel.
.
.

Setelah beristirahat semalaman, kami melanjutkan perjalanan kami keesokan harinya. Kami memindah barang-barang kami ke hotel yang terkenal di Bangkok, yaitu Baiyoke Hotel yang terletak di daerah Platinum Mall. Setelah menitipkan barang kami disana, kami pergi menuju mall-mall yang terkenal di Bangkok, kami pergi menuju Siam Center, Siam Paragon, dan MBK Mall. Mall-mall ini letaknya berdekatan dan dapat dijangkau dengan jalan kaki. Setelah jalan-jalan cukup lama di dalam mall, kami kelelahan dan menikmati Es Krim Swensens.
Baiyoke Hotel

Es Krim Swensens
Saat itu, kami juga makan di Noodle House, ramennya enak sekali dan harganya tidak mahal!!!!
Menu di Noodle House (lupa nama menunya hehe)

Noodle House
Ketika hari mulai sore, kami pergi menuju Golden Mountain, sebuah vihara yang letaknya tidak jauh dari pusat perbelanjaan tersebut. Untuk dapat sampai ke bagian puncaknya, kami harus menaiki anak tangga yang cukup banyak sambil melihat indahnya kota Bangkok dari atas. Seusai dari sana, kami menuju Kuil Erawan, sebuah tempat yang sangat terkenal di kota Bangkok.  Kemudian di malam hari, kami menikmati santap malam di daerah Pratunam Market sekaligus jalan-jalan dan membeli oleh-oleh disana. Pratunam Market terletak persis di depan hotel Baiyoke, sehingga tempat ini dapat diakses dengan jalan kaki.

Golden Mountain

Cukup melelahkan jalan-jalan seharian, sehingga kami beristirahat di Hotel Baiyoke dan keesokan harinya kami flight ke destinasi selanjutnya!!! Kemana tuh?? Nah kisah selanjutnya ada di part 3 ya!!! hehehe
.
.
NB: hati-hati saat menggunakan jasa thuk-thuk di Bangkok, karena ada beberapa supir yang menawarkan harga sangat murah, namun ternyata turis dibawa ke beberapa tempat yang menjadi sponsor thuk-thuk tersebut, turis diminta untuk mengunjungi toko tersebut (dan diusahakan untuk membeli barang dari sana). Apabila turis membeli dari tempat tersebut, thuk-thuk akan diberi reward berupa isi bensin gratis. 


Menjelajah Negeri Orang (part 1)


Kali ini aku diberi kesempatan untuk menginjak tanah milik negara tetangga
Negara ini terkenal dengan makanannya yang sangat bervariasi dan enak
Makanan khasnya adalah Mango Sticky Rice dan Pad Thai
.
.
yap,THAILAND!!!!
.
.
.
Setelah melalui beberapa jam perjalanan menggunakan pesawat, hari pertama aku sampai di Bandara Internasional Don Mueang Bangkok sekitar pukul 8 malam (waktu Thailand sama dengan Waktu Indonesia Barat). Sesampainya di bandara, aku segera membeli kartu sim dan mengaktifkannya agar aku dapat menggunakan akses internet selama disana. Dengan harga kurang lebih 80 ribu rupiah, kartu sim sudah aktif dan dapat digunakan selama seminggu dengan kuota 10GB. Kemudian dari bandara aku pergi ke tempat penginapan di daerah Khaosan Road menggunakan grab dengan harga kurang lebih 120 ribu rupiah( jaraknya cukup jauh, kurang lebih 20 km).
Setelah sampai Khaosan Road, kami berkeliling menyusuri jalanan tersebut dan menemukan banyak sekali makanan yang menarik!! Saat itu adalah malam minggu, jalanan ini sangat ramai dan dipenuhi turis. Di kanan dan kiri jalan banyak terdapat penjual makanan, pakaian, dan berbagai macam minuman. Makanan yang dijual beraneka ragam dan sangat enak, terdapat juga makanan khas Thailand seperti Pad Thai, Mango Sticky Rice, Coconut Ice Cream, dan sebagainya. Kami mencicipi Pad Thai disana yang harganya relatif murah, sekitar 45-60 baht (1 baht seharga kurang lebih 400 rupiah) dan coconut ice cream dengan harga kurang lebih 50 baht.
Setelah menyusuri sepanjang Jalan Khaosan Road, kami kelelahan dan menginap di Hotel Sawasdee Banglumpoo Inn. Hotel di daerah Khaosan Road terbilang cukup banyak dan harganya sangat bervariasi.

.
.

Makanan yang Dijual di Khaosan Road
Pad Thai Sebelum Digoreng


Khaosan Road

Pagi harinya, kami menggunakan grab menuju Wat Benchamabophit, sembari menunggu jam menunjukkan pukul 9 pagi , karena kami berencana mengunjungi Chatuchak Market yang baru buka pukul 9 pagi. Perjalanan dari hotel menuju Wat Benchamabophit membutuhkan biaya kurang lebih 25 ribu rupiah menggunakan grab. Wat Benchamabophit terlihat sangat indah dan di sampingnya terdapat sungai, disana banyak orang menjual ikan lele untuk dapat dilepaskan di sungai tersebut. Seusai berkeliling dan mengambil beberapa foto dalam waktu kurang lebih 40 menit, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Chatuchak Market. Perjalanan ini cukup jauh dan menghabiskan biaya kurang lebih 70 baht dan perjalanan kurang lebih 18 menit. Selama perjalanan, kami bercakap-cakap dengan supir grab menggunakan google translate. Meskipun agak sulit, namun kami senang dapat saling bercakap-cakap dan memperoleh beberapa informasi tentang wisata di Bangkok. Pasar Chatuchak yang kami kunjungi, hanya buka saat weekend, pasar ini sangat ramai dan harga barang-barangnya relatif murah. Sesampainya disana, kami makan di dalam pasar, kemudian membeli Thai Tea (seharga kurang lebih 12 ribu). Thai tea terasa sangat enak di negara asalnya!!
Kami berkeliling dan membeli berbagai macam oleh-oleh. Chatuchak Market benar-benar terlihat sangat menyenangkan apabila para wanita berbelanja di sana. Warna-warna dan model pakaiannya sangat menarik. Harganya juga relatif murah dan masih bisa ditawar.Selain pakaian, pedagang di sana juga menjual bumbu masak makanan khas Thailand, selain itu, terdapat juga tempat makan yang di kanan dan kirinya terdapat penjual udang goreng, Pad Thai, sosis bakar, dan sebagainya. Sangat menyenangkan sekali berkeliling di Pasar Chatuchak.

Wat Benchamabophit



Makanan yang Dijual di Pasar Chatuchak

Selanjutnya, kami menuju BTS (Sky Train) Mo Chit Station yang letaknya tidak jauh dari Pasar Chatuchak. Dalam perjalanan ke BTS Mo Chit, kami melihat dan mampir sebentar ke Police Station yang ada di dekat Pasar Chatuchak. Disana kami bertanya mengenai jalur BTS dan diberi brosur peta BTS dan MRT di Bangkok. Setelah keluar dari Police Station, kami segera menuju BTS Mo Chit (menaiki tangga dan jembatan penyebrangan) kemudian membeli tiket ke arah BTS Saphan Taksin dengan harga kurang lebih 25 ribu/orang. Kami berhenti di BTS Saphan Taksin karena disini juga dekat dengan dermaga yang menyediakan boat untuk menuju Wat Arun. Sebenarnya, tidak harus menggunakan boat untuk menuju Wat Arun. Bahkan, dari Chatuchak Market pun dapat menggunakan grab langsung ke Wat Arun (harga relatif lebih murah). Namun, kami ingin menambah pengalaman menggunakan BTS milik kota Bangkok dan menyusuri sungai Chao Phraya  (sungai terpanjang di Thailand), sehingga kami memilih untuk menggunakan BTS kemudian dilanjutkan menggunakan boat. Saat di dermaga, boat yang akan digunakan oleh pengunjung dipisahkan berdasarkan warna benderanya. Apabila warnanya berbeda, maka tujuan akhir boat juga berbeda. Kami memilih boat dengan bendera berwarna orange, karena kami ingin menuju ke Wat Arun. Cukup dengan harga 15 ribu/ orang kami dapat menyusuri Sungai Chao Phraya kurang lebih 15 menit untuk sampai di Wat Arun.
Sungai Chao Phraya

Wat Arun

Setelah sampai di Wat Arun, kami harus membayar tiket masuk sejumlah 50 baht/ orang. Disana kami berkeliling dan mengambil sejumlah foto. Wat Arun terlihat sangat bagus dengan hiasan di sekeliling dindingnya. Biasanya, Wat Arun terlihat lebih indah saat malam hari dan dilihat dari boat sambil menyusuri sungai Chao Phraya. Setelah berkeliling kurang lebih 1,5 jam disana, kami kembali menuju dermaga Saphan Taksin menggunakan boat dengan membayar biaya kurang lebih 25 ribu/orang. Setelah sampai di dermaga Saphan Taksin, kami menuju Asiatique menggunakan boat (gratis), boat yang kami gunakan merupakan fasilitas dari Asiatique sendiri yang rutin menjemput penumpang setiap hari sekitar pukul 4 sore. Dalam waktu kurang lebih 15-20 menit, kami sampai di Asiatique dan menikmati sore di sana. Asiatique sangat cocok untuk tempat nongkrong bersama keluarga. Di dalamnya tersedia banyak sekali makanan yang menggiurkan, seperti durian, bakar-bakaran sosis dan jagung, serta berbagai macam makanan-makanan berat lainnya. Tidak hanya makanan, di sana terdapat berbagai macam mainan anak-anak, seperti robot-robotan, boom-boom car, dan bianglala. Di dalamnya juga terdapat spot-spot foto yang sangat instagramable. Ketika hari mulai malam, kami kembali pulang ke tempat penginapan di daerah Khaosan Road menggunakan grab.
Asiatique

Halo Bandung! (part 2)

HALOOO HALOO BANDUNG
IBU KOTA PRIANGAN...........
.
.
di Bandung ada tempat wisata apa aja sihh sebenernya ?

Wah, banyak dong,dengan suasana dan udara yang sejuk, Bandung cocok dijadikan tempat wisata outdoor yang menyenangkan.
Nah, kebanyakan nih, tempat wisatanya ada di daerah Lembang.. Tapi ga cuma di Lembang doang dong, ada juga kok wisata di Bandung yang ga di daerah Lembang. Apa aja tuh kirakira??
Yuu simak blogku tentang tempat-tempat wisata di Bandung yang pernah kudatengin :)

1. Tangkuban Perahu
Aku pribadi, tau mengenai Tangkuban Perahu karena legendanya yang sangat terkenal.
Tangkuban Perahu terletak di kawasan Cikole. (arah menuju ke Lembang)
Suhu udara di tempat ini di bawah 20 derajat, adem bangetttttt, so, jangan lupa buat bawa jaket dan sarung tangan yha! Selain itu, bau belerangnya juga masih sangat kuat, jangan lupa juga untuk membawa masker!
Untuk tiket masuk, dikenai biaya Rp. 20.000,- / orang (weekday) dan Rp. 30.000.- / orang (weekend) bagi turis lokal. Serta biaya parkir Rp. 25.000,- untuk mobil dan Rp. 12.000,- untuk motor (bagi turis lokal).
Di daerah sekitar Tangkuban Perahu juga dijual berbagai macam cinderamata untuk kenang-kenangan.


2. Grafika Cikole
Grafika Cikole merupakan tempat penginapan sekaligus area bermain outbond yang terletak di daerah Cikole. Gaya tempat penginapannya dibuat unik dan menarik apalagi dilihat pada malam hari. Biaya masuk ke Grafika Cikole adalah Rp. 15.000,- dan tiketnya dapat ditukarkan dengan outbond (flying fox 1x) atau dengan kudapan.
Grafika Cikole merupakan tempat yang asyik untuk liburan keluarga, tempatnya luas dan banyak objek menarik untuk tempat berfoto.
Karena letaknya masih di lembang bagian atas, udara di tempat ini masih terasa dingin sekali. Jadi, jangan lupa pakai jaket yaa sebelum kesini, apalagi kalau mau menyewa tempat penginapannya untuk bermalam di tempat ini.



Tiket masuk dapat ditukarkan dengan Pancake
Suasana Grafika Cikole

3. Dusun Bambu
Nikmatnya Es Lilin Durian
Dusun Bambu Family Leisure Park juga merupakan tempat wisata yang cocok banget buat keluarga. Dusun Bambu terletak di daerah Kolonel Matsuri Lembang. Untuk masuk ke tempat wisata ini, masyarakat dapat membayar sebesar Rp. 25.000,- dan akan mendapat air mineral. Dari loket tiket, para pengunjung akan diantarkan menuju ke dalam dengan menggunakan mobil dengan hiasan yang menarik. Namun, pengunjung juga dapat berjalan tanpa harus menggunakan mobil tersebut. Di dalam wisata ini terdapat berbagai macam spot foto menarik, wahana permainan (untuk anak-anak,
remaja,maupun dewasa), serta tempat makan yang didesain unik. Menghabiskan waktu seharian disini ga bakal kerasa dehhhh......... hehehe
Suasana Dusun Bambu


4. Kebun Begonia
Kebun Bunga Begonia terletak di daerah Maribaya,Lembang. Buat kamu yang suka banget sama tanaman2 dan bunga2 gitu, tempat ini cocok banget buat kamu. Dengan harga tiket Rp. 10.000,- kamu udah dapat nikmatin jalan-jalan di kebun ini. Di dalem kebun ini banyak spot-spot foto yang instagramable bangett, buat kamu yang lapar saat jalan2 juga bisa nikmatin makanan di tengah-tengah kebun ini.

5. Farmhouse
Wah dari namanya udah kebayang kaann tempat ini tempat wisata yang seperti apa..... YAPS di farmhouse kalian bakal keliling2 dan ngeliat berbagai macam hewan. Dengan harga tiket Rp. 20.000,- per orang , para pengunjung diperbolehkan masuk dengan mendapat segelas susu (vanila/coklat/strawberry) gratis khas farmhouse. Di dalam farmhouse terdapat pula penyewaan kostum untuk dapat berfoto2 di spot2 di dalam wisata tersebut. Bisa ngapain aja sih di dalem farmhouse? Nah, temen2 bakal nemuin banyak hewan , seperti: iguana, kelinci, domba, sapi, dan berbagai hewan lain, temen2 juga bisa beli makanan hewan tersebut dan memberi makan secara langsung dalam kandangnya, bisa juga memberi minum susu pada anak sapi. Di dalam juga terdapat stand makanan dan souvenir yang pastinya enak dan unik. Ohya, lokasi farmhouse terletak di Jl. Raya Lembang no 108, Lembang, Bandung. Jangan lupa mampir kesini yaa temen2 kalo lagi ke Bandung!!!

6. Rumah Guguk
Kalian pecinta anjing??? Nah ini dia tempat wisata yang cocok banget buat kalian. Rumah Guguk, terletak di Jl. Pada Lestari no. 23, Cidadap, Sukasari, Bandung. Dengan harga tiket Rp. 50.000,- kamu boleh masuk ke tempat ini dan main2 sama anjing2 yang lucuuuu2 dari berbagai jenis anjing. Kamu juga boleh kasih mereka makan dan berfoto2 lucu bersama anjing2 di Rumah Guguk. Tidak hanya anjing, di sana juga terdapat kelinci, kolam ikan, dan kucing. Ga cuma foto2, buat kamu yang pengen beli berbagai peralatan (shampo,sabun,gunting kuku) dan makanan buat anjing peliharaanmu, kamu juga dapat membelinya di sini. Buat kamu yang mau kasih perawatan buat anjing peliharaanmu, juga boleh banget disini. Pokoknya tempat ini bisa bikin anjing peliharaanmu seneng dehhh!! hehehe Ohya buat kamu yang cuma pengen masuk buat beli peralatan anjing peliharaanmu, tetep dikenain biaya Rp. 30.000,- tapi, barang belanjaan yang nantinya bakal kamu beli di dalem, bakal didiskon sebesar harga tiket masuk tersebut (30 ribu).

7. Floating Market
Daerah Lembang emang ga bakal kehabisan tempat wisata.  Salah satu tempat wisata yang juga berada di Lembang adalah Floating Market, tepatnya berada di Jl. Grand Hotel no. 33E, Lembang, Jawa Barat. Dengan harga tiket Rp. 25.000,- temen2 udah boleh masuk ke tempat ini dan bakal disediain secangkir gelas minuman yang akan menemani jalan2 di sekitar floating market ini. Di tempat ini temen2 bakal nemuin banyak penjual makanan seperti di pasar apung. Untuk melakukan transaksi di sini, temen2 harus membeli koin floating market dahulu untuk selanjutnya digunakan membeli makanan yang temen2 inginkan. Temen2 bisa makan sampe puas deh karena disini tersedia berbagai macam makanan sambil ditemani sejuknya udara daerah Lembang! hehehe

8. Stone Garden
Stone Garden ini terletak agak jauh dari kota dan harus melalui tol kalau jalan dari kota. Tapi, setelah sampai, tempat ini tidak mengecewakan. Walaupun jalur masuknya penuh bebatuan dan terpencil, namun keindahannya tidak diragukan lagi. Dengan harga tiket yang dapat dibilang relatif murah, yaitu sebesar Rp. 5000,- Pengunjung dapat menikmati keindahan suasana stone garden. Di tempat ini, terdapat banyak monyet, jadi pengunjung harap lebih berhati-hati terhadap barang bawaan agar tidak diambil monyet. Untuk dapat melihat pemandangan dari puncak tertinggi, pengunjung harus menaiki bongkahan2 batuan yang tidak beraturan. Hal tersebut terbayarkan saat sudah ada di atas bukit. Benar-benar suasana yang indah...........

9. De'Ranch
De'Ranch terletak di daerah Jl. Raya Maribaya no. 17 Lembang. Tempat wisata ini didesain seperti koboy-koboy an dimana temen2 bisa banget naik kuda sambil keliling2, kemudian bakal ada lahan ijo-ijo yang luas banget, ada juga stand makanan dan minuman, buat temen2 yang pingin banget susu lembang, di sini juga disediakan. Seru banget deehh pokoknya bisa bener-bener ngerasain nuansa yang unik di De'Ranch.

10. Bukit Moko
Bukit Moko merupakan tempat wisata yang cocok dijadikan tempat berkemah. Dengan udara yang sejuk dan suasana hutan pinus yang rindang, banyak wisatawan memilih untuk berwisata sekaligus berkemah di tempat ini. Bukti Moko terletak di daerah Cimenyan, Bandung. Jika bukit ini terus ditelusuri, maka wisatawan dapat melihat keindahan kota Bandung di Patahan Lembang. Akses menuju ke Patahan Lembang harus dengan jalan kaki kurang lebih 45 menit dari loket tiket masuk Bukit Moko. Di Bukit Moko sendiri terdapat Bukit Bintang dimana pada malam hari para wisatawan dapat melihat indahnya malam berbintang dari bukit ini. Tiket masuk Bukit Moko (sekaligus jalan menuju patahan lembang dan bukit bintang) sejumlah Rp.8.000,-

Selain Lembang, tempat wisata di Bandung juga terdapat di daerah Ciwidey. Berikut 2 tempat wisata yang pernah saya kunjungi di daerah Ciwidey....

Ciwidey
1. Kawah Putih
Wisata ini merupakan wisata yang populer banget di kalangan turis domestik maupun non-domestik. Keindahan secara naturalnya memang tak dapat dipungkiri. Dengan tiket masuk seharga Rp. 20.000.- per orang  (wisatawan lokal), Rp. 50.000,- per orang (wisatawan mancanegara), serta harga tiket parkir di atas Rp. 150.000,- (kurang lebih 5km dari lokasi loket tiket dengan tempat parkir). Ohya sebelum kesini, ada beberapa spek yang perlu kamu siapin yaitu jaket tebal dan masker. Bau belerang di tempat ini sangat kuat, sehingga kamu benar-benar akan membutuhkan masker, kalau tidak, kamu akan sesak nafas. Selain itu, di tempat ini juga dingin, maka dari itu kamu akan sangat memerlukan jaket tebal. Di kawasan wisatanya, akan terdapat banyak penjual belerang sebagai bahan obat dan banyak fotografer yang siap memotret para wisatawan. Wisata ini terletak di daerah Ciwidey (kurang lebih ditempuh dalam waktu 2,5 jam dari pusat kota Bandung). Kalo ke Bandung, wajib banget deh kesini! Keindahan kawahnya memang sangat menakjubkan!


2. Situ Patenggang
Tak jauh dari lokasi Kawah Putih, ada sebuah kawasan wisata yang tak kalah menarik yaitu Situ Patenggang. Kurang lebih 15 menit dari Kawah Putih menuju ke arah selatan, kamu akan menemukan wisata ini. Sepanjang perjalanan menuju wisata ini, kamu akan dimanjakan dengan nuansa kebun teh yang menyenangkan. Di kawasan wisata ini, kamu akan menemukan berbagai wahana menarik, jadi, seharian di sini pun ga bakal ngerasa bosen. Di dalam kawasan wisata ini terdapat juga restoran menarik, The Pinisi namanya. Restoran ini berada di atas kapal besar yang berada di daerah Situ Patenggang. Sambil menikmati indahnya suasana Situ Patenggang, kamu akan disuguhi berbagai macam makanan berat maupun ringan yang dijual di resto ini.



Lulus Sekolah = Berhenti Belajar ? Yakin ?

Pernah ga si kepikiran atau mendengar teman-teman/orang di sekitarmu berbicara seperti ini:
"Ugh, pengen cepet lulus deh, cepet kerja, cepet dapet duit sendiri."
"Ah, males, pengen cepet kelar aja, gausa belajar."
"Wah gila si, kok betah ya belajar mulu."

Dari situ, kelihatannya belajar merupakan sesuatu yang sangat melelahkan.
Seakan-akan setelah selesai pendidikan formal, orang akan merasa bahwa itu juga merupakan akhir dari rangkaian "belajar".

Hmm, jadi apa si sebenernya definisi belajar?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

belajar /bel·a·jar /v 1 berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; 2 berlatih; 3 berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman;

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan selalu ada hal baru setiap hari.
Kalo udah gitu, tentunya  manusia akan selalu mencari cara untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri menghadapi kenyataan hidup sehari-hari
Dalam menghadapinya, ga sedikit pula yang melihat pengalaman masa lalu dan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara yang lebih baik dari yang pernah terjadi.
Jadi, gada habisnya kan yang namanya "belajar"?
Bahkan setelah pendidikan formal selesai, belajar akan tetap selalu jadi kebiasaan
Belajar menghadapi kehidupan....
Belajar mencari cara untuk sukses.....
Belajar membina suatu rumah tangga (HEHE)...........
dan sebagainya
Jadi, jangan pernah lelah untuk terus belajar dan belajar!
Belajar demi sesuatu yang lebih baik.
Dan yang terpenting, belajar itu sesuatu yang positif kokk, jadi kalo denger kata "belajar" jangan merasa jenuh duluan yhaaa! :)

12 Jam Ungkapan Penyesalan yang Berharga




Mamaku sering bilang, aku terlalu nyantai kalau akan bepergian
Aku selalu packing J-sekian
Kurasa itu hal yang biasa
Tapi detik ini aku merasa itu hal yang sangat benar 

Jadi, begini ceritaku..
Aku seorang anak rantau
Aku menempuh pendidikan ku di Kota Bandung
Dan hari ini adalah jadwalku pulang kembali ke hometownku
Jarak yang harus kutempuh untuk kesana adalah 16 jam dengan kereta
Aku senaaaaang sekaliiiii karna akan balik ke hometown, karena seenak2nya kota tempatku merantau ini, akan selalu ada hal yang kurindukan dari hometownku
Pada hari itu keretaku dijadwalkan pk 15.45 sore
Karena kebiasa nyantai, aku pesen grab dari tempatku pk 15.10
Ketika ditanya oleh supir grabnya, jam berapa keretaku berangkat, aku bilang “Jam 15.45, Pak”
“WADUH TEH, kok mepet bangettttt.” (aku panik seketika………………)
Terus aku buka google map dan jalurnya bener-bener merah semua ternyataaL
Karena panik ga keburu, akhirnya pk 15.30 aku pesen gojek dari bawah Layang Pasupati
Untungnya gojeknya mau bawa walaupun aku pake koper
Dan aku diturunin lumayan jauh dari stasiun,akhirnya aku harus lari-lari buat sampe ke dalam dengan membawa koper dan tas ransel
Sesampainya di dalam, aku langsung ke satpam, dan aku masih melihat keretaku di depan mataku…….
Tapi, aku telat 2 menit, dan gaboleh masuk………..
Aku meronta-ronta ingin masuk, tapi satpam tidak mengijinkanku………..
Sebuah penyesalan yang paling kusesali hingga kini.

Kemudian aku mencoba mencari kereta lain…..
Tapi, udah habis tiketnya, dan hanya ada tiket menuju kota yang jaraknya 2 jam dari hometownku (jarak Bandung dengan kota itu ditempuh dalam waktu 12 jam dengan kereta)
Akhirnya, aku beli tiket itu……..
Sungguh malang nasibku hari ituL
12 jam penuh dengan omelan penyesalan, tapi merupakan pengalaman berharga……..

hmm
ini yang namanya pengalaman ga bernilai harganya
(yaiya siiii,tapi ga gini jugaL)
tapi emang bener sih
aku jadi bertekad ga akan lelet2 lagi, ga akan telat2 lagi
1 hal lagi, waktu itu berharga guys.
BERHARGA
Even itu cuma 1 menit
Jadi, jangan pernah disia2in ya! JANGAN PERNAH!