Menjelajah Negeri Orang (part 1)


Kali ini aku diberi kesempatan untuk menginjak tanah milik negara tetangga
Negara ini terkenal dengan makanannya yang sangat bervariasi dan enak
Makanan khasnya adalah Mango Sticky Rice dan Pad Thai
.
.
yap,THAILAND!!!!
.
.
.
Setelah melalui beberapa jam perjalanan menggunakan pesawat, hari pertama aku sampai di Bandara Internasional Don Mueang Bangkok sekitar pukul 8 malam (waktu Thailand sama dengan Waktu Indonesia Barat). Sesampainya di bandara, aku segera membeli kartu sim dan mengaktifkannya agar aku dapat menggunakan akses internet selama disana. Dengan harga kurang lebih 80 ribu rupiah, kartu sim sudah aktif dan dapat digunakan selama seminggu dengan kuota 10GB. Kemudian dari bandara aku pergi ke tempat penginapan di daerah Khaosan Road menggunakan grab dengan harga kurang lebih 120 ribu rupiah( jaraknya cukup jauh, kurang lebih 20 km).
Setelah sampai Khaosan Road, kami berkeliling menyusuri jalanan tersebut dan menemukan banyak sekali makanan yang menarik!! Saat itu adalah malam minggu, jalanan ini sangat ramai dan dipenuhi turis. Di kanan dan kiri jalan banyak terdapat penjual makanan, pakaian, dan berbagai macam minuman. Makanan yang dijual beraneka ragam dan sangat enak, terdapat juga makanan khas Thailand seperti Pad Thai, Mango Sticky Rice, Coconut Ice Cream, dan sebagainya. Kami mencicipi Pad Thai disana yang harganya relatif murah, sekitar 45-60 baht (1 baht seharga kurang lebih 400 rupiah) dan coconut ice cream dengan harga kurang lebih 50 baht.
Setelah menyusuri sepanjang Jalan Khaosan Road, kami kelelahan dan menginap di Hotel Sawasdee Banglumpoo Inn. Hotel di daerah Khaosan Road terbilang cukup banyak dan harganya sangat bervariasi.

.
.

Makanan yang Dijual di Khaosan Road
Pad Thai Sebelum Digoreng


Khaosan Road

Pagi harinya, kami menggunakan grab menuju Wat Benchamabophit, sembari menunggu jam menunjukkan pukul 9 pagi , karena kami berencana mengunjungi Chatuchak Market yang baru buka pukul 9 pagi. Perjalanan dari hotel menuju Wat Benchamabophit membutuhkan biaya kurang lebih 25 ribu rupiah menggunakan grab. Wat Benchamabophit terlihat sangat indah dan di sampingnya terdapat sungai, disana banyak orang menjual ikan lele untuk dapat dilepaskan di sungai tersebut. Seusai berkeliling dan mengambil beberapa foto dalam waktu kurang lebih 40 menit, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Chatuchak Market. Perjalanan ini cukup jauh dan menghabiskan biaya kurang lebih 70 baht dan perjalanan kurang lebih 18 menit. Selama perjalanan, kami bercakap-cakap dengan supir grab menggunakan google translate. Meskipun agak sulit, namun kami senang dapat saling bercakap-cakap dan memperoleh beberapa informasi tentang wisata di Bangkok. Pasar Chatuchak yang kami kunjungi, hanya buka saat weekend, pasar ini sangat ramai dan harga barang-barangnya relatif murah. Sesampainya disana, kami makan di dalam pasar, kemudian membeli Thai Tea (seharga kurang lebih 12 ribu). Thai tea terasa sangat enak di negara asalnya!!
Kami berkeliling dan membeli berbagai macam oleh-oleh. Chatuchak Market benar-benar terlihat sangat menyenangkan apabila para wanita berbelanja di sana. Warna-warna dan model pakaiannya sangat menarik. Harganya juga relatif murah dan masih bisa ditawar.Selain pakaian, pedagang di sana juga menjual bumbu masak makanan khas Thailand, selain itu, terdapat juga tempat makan yang di kanan dan kirinya terdapat penjual udang goreng, Pad Thai, sosis bakar, dan sebagainya. Sangat menyenangkan sekali berkeliling di Pasar Chatuchak.

Wat Benchamabophit



Makanan yang Dijual di Pasar Chatuchak

Selanjutnya, kami menuju BTS (Sky Train) Mo Chit Station yang letaknya tidak jauh dari Pasar Chatuchak. Dalam perjalanan ke BTS Mo Chit, kami melihat dan mampir sebentar ke Police Station yang ada di dekat Pasar Chatuchak. Disana kami bertanya mengenai jalur BTS dan diberi brosur peta BTS dan MRT di Bangkok. Setelah keluar dari Police Station, kami segera menuju BTS Mo Chit (menaiki tangga dan jembatan penyebrangan) kemudian membeli tiket ke arah BTS Saphan Taksin dengan harga kurang lebih 25 ribu/orang. Kami berhenti di BTS Saphan Taksin karena disini juga dekat dengan dermaga yang menyediakan boat untuk menuju Wat Arun. Sebenarnya, tidak harus menggunakan boat untuk menuju Wat Arun. Bahkan, dari Chatuchak Market pun dapat menggunakan grab langsung ke Wat Arun (harga relatif lebih murah). Namun, kami ingin menambah pengalaman menggunakan BTS milik kota Bangkok dan menyusuri sungai Chao Phraya  (sungai terpanjang di Thailand), sehingga kami memilih untuk menggunakan BTS kemudian dilanjutkan menggunakan boat. Saat di dermaga, boat yang akan digunakan oleh pengunjung dipisahkan berdasarkan warna benderanya. Apabila warnanya berbeda, maka tujuan akhir boat juga berbeda. Kami memilih boat dengan bendera berwarna orange, karena kami ingin menuju ke Wat Arun. Cukup dengan harga 15 ribu/ orang kami dapat menyusuri Sungai Chao Phraya kurang lebih 15 menit untuk sampai di Wat Arun.
Sungai Chao Phraya

Wat Arun

Setelah sampai di Wat Arun, kami harus membayar tiket masuk sejumlah 50 baht/ orang. Disana kami berkeliling dan mengambil sejumlah foto. Wat Arun terlihat sangat bagus dengan hiasan di sekeliling dindingnya. Biasanya, Wat Arun terlihat lebih indah saat malam hari dan dilihat dari boat sambil menyusuri sungai Chao Phraya. Setelah berkeliling kurang lebih 1,5 jam disana, kami kembali menuju dermaga Saphan Taksin menggunakan boat dengan membayar biaya kurang lebih 25 ribu/orang. Setelah sampai di dermaga Saphan Taksin, kami menuju Asiatique menggunakan boat (gratis), boat yang kami gunakan merupakan fasilitas dari Asiatique sendiri yang rutin menjemput penumpang setiap hari sekitar pukul 4 sore. Dalam waktu kurang lebih 15-20 menit, kami sampai di Asiatique dan menikmati sore di sana. Asiatique sangat cocok untuk tempat nongkrong bersama keluarga. Di dalamnya tersedia banyak sekali makanan yang menggiurkan, seperti durian, bakar-bakaran sosis dan jagung, serta berbagai macam makanan-makanan berat lainnya. Tidak hanya makanan, di sana terdapat berbagai macam mainan anak-anak, seperti robot-robotan, boom-boom car, dan bianglala. Di dalamnya juga terdapat spot-spot foto yang sangat instagramable. Ketika hari mulai malam, kami kembali pulang ke tempat penginapan di daerah Khaosan Road menggunakan grab.
Asiatique

Halo Bandung! (part 2)

HALOOO HALOO BANDUNG
IBU KOTA PRIANGAN...........
.
.
di Bandung ada tempat wisata apa aja sihh sebenernya ?

Wah, banyak dong,dengan suasana dan udara yang sejuk, Bandung cocok dijadikan tempat wisata outdoor yang menyenangkan.
Nah, kebanyakan nih, tempat wisatanya ada di daerah Lembang.. Tapi ga cuma di Lembang doang dong, ada juga kok wisata di Bandung yang ga di daerah Lembang. Apa aja tuh kirakira??
Yuu simak blogku tentang tempat-tempat wisata di Bandung yang pernah kudatengin :)

1. Tangkuban Perahu
Aku pribadi, tau mengenai Tangkuban Perahu karena legendanya yang sangat terkenal.
Tangkuban Perahu terletak di kawasan Cikole. (arah menuju ke Lembang)
Suhu udara di tempat ini di bawah 20 derajat, adem bangetttttt, so, jangan lupa buat bawa jaket dan sarung tangan yha! Selain itu, bau belerangnya juga masih sangat kuat, jangan lupa juga untuk membawa masker!
Untuk tiket masuk, dikenai biaya Rp. 20.000,- / orang (weekday) dan Rp. 30.000.- / orang (weekend) bagi turis lokal. Serta biaya parkir Rp. 25.000,- untuk mobil dan Rp. 12.000,- untuk motor (bagi turis lokal).
Di daerah sekitar Tangkuban Perahu juga dijual berbagai macam cinderamata untuk kenang-kenangan.


2. Grafika Cikole
Grafika Cikole merupakan tempat penginapan sekaligus area bermain outbond yang terletak di daerah Cikole. Gaya tempat penginapannya dibuat unik dan menarik apalagi dilihat pada malam hari. Biaya masuk ke Grafika Cikole adalah Rp. 15.000,- dan tiketnya dapat ditukarkan dengan outbond (flying fox 1x) atau dengan kudapan.
Grafika Cikole merupakan tempat yang asyik untuk liburan keluarga, tempatnya luas dan banyak objek menarik untuk tempat berfoto.
Karena letaknya masih di lembang bagian atas, udara di tempat ini masih terasa dingin sekali. Jadi, jangan lupa pakai jaket yaa sebelum kesini, apalagi kalau mau menyewa tempat penginapannya untuk bermalam di tempat ini.



Tiket masuk dapat ditukarkan dengan Pancake
Suasana Grafika Cikole

3. Dusun Bambu
Nikmatnya Es Lilin Durian
Dusun Bambu Family Leisure Park juga merupakan tempat wisata yang cocok banget buat keluarga. Dusun Bambu terletak di daerah Kolonel Matsuri Lembang. Untuk masuk ke tempat wisata ini, masyarakat dapat membayar sebesar Rp. 25.000,- dan akan mendapat air mineral. Dari loket tiket, para pengunjung akan diantarkan menuju ke dalam dengan menggunakan mobil dengan hiasan yang menarik. Namun, pengunjung juga dapat berjalan tanpa harus menggunakan mobil tersebut. Di dalam wisata ini terdapat berbagai macam spot foto menarik, wahana permainan (untuk anak-anak,
remaja,maupun dewasa), serta tempat makan yang didesain unik. Menghabiskan waktu seharian disini ga bakal kerasa dehhhh......... hehehe
Suasana Dusun Bambu


4. Kebun Begonia
Kebun Bunga Begonia terletak di daerah Maribaya,Lembang. Buat kamu yang suka banget sama tanaman2 dan bunga2 gitu, tempat ini cocok banget buat kamu. Dengan harga tiket Rp. 10.000,- kamu udah dapat nikmatin jalan-jalan di kebun ini. Di dalem kebun ini banyak spot-spot foto yang instagramable bangett, buat kamu yang lapar saat jalan2 juga bisa nikmatin makanan di tengah-tengah kebun ini.

5. Farmhouse
Wah dari namanya udah kebayang kaann tempat ini tempat wisata yang seperti apa..... YAPS di farmhouse kalian bakal keliling2 dan ngeliat berbagai macam hewan. Dengan harga tiket Rp. 20.000,- per orang , para pengunjung diperbolehkan masuk dengan mendapat segelas susu (vanila/coklat/strawberry) gratis khas farmhouse. Di dalam farmhouse terdapat pula penyewaan kostum untuk dapat berfoto2 di spot2 di dalam wisata tersebut. Bisa ngapain aja sih di dalem farmhouse? Nah, temen2 bakal nemuin banyak hewan , seperti: iguana, kelinci, domba, sapi, dan berbagai hewan lain, temen2 juga bisa beli makanan hewan tersebut dan memberi makan secara langsung dalam kandangnya, bisa juga memberi minum susu pada anak sapi. Di dalam juga terdapat stand makanan dan souvenir yang pastinya enak dan unik. Ohya, lokasi farmhouse terletak di Jl. Raya Lembang no 108, Lembang, Bandung. Jangan lupa mampir kesini yaa temen2 kalo lagi ke Bandung!!!

6. Rumah Guguk
Kalian pecinta anjing??? Nah ini dia tempat wisata yang cocok banget buat kalian. Rumah Guguk, terletak di Jl. Pada Lestari no. 23, Cidadap, Sukasari, Bandung. Dengan harga tiket Rp. 50.000,- kamu boleh masuk ke tempat ini dan main2 sama anjing2 yang lucuuuu2 dari berbagai jenis anjing. Kamu juga boleh kasih mereka makan dan berfoto2 lucu bersama anjing2 di Rumah Guguk. Tidak hanya anjing, di sana juga terdapat kelinci, kolam ikan, dan kucing. Ga cuma foto2, buat kamu yang pengen beli berbagai peralatan (shampo,sabun,gunting kuku) dan makanan buat anjing peliharaanmu, kamu juga dapat membelinya di sini. Buat kamu yang mau kasih perawatan buat anjing peliharaanmu, juga boleh banget disini. Pokoknya tempat ini bisa bikin anjing peliharaanmu seneng dehhh!! hehehe Ohya buat kamu yang cuma pengen masuk buat beli peralatan anjing peliharaanmu, tetep dikenain biaya Rp. 30.000,- tapi, barang belanjaan yang nantinya bakal kamu beli di dalem, bakal didiskon sebesar harga tiket masuk tersebut (30 ribu).

7. Floating Market
Daerah Lembang emang ga bakal kehabisan tempat wisata.  Salah satu tempat wisata yang juga berada di Lembang adalah Floating Market, tepatnya berada di Jl. Grand Hotel no. 33E, Lembang, Jawa Barat. Dengan harga tiket Rp. 25.000,- temen2 udah boleh masuk ke tempat ini dan bakal disediain secangkir gelas minuman yang akan menemani jalan2 di sekitar floating market ini. Di tempat ini temen2 bakal nemuin banyak penjual makanan seperti di pasar apung. Untuk melakukan transaksi di sini, temen2 harus membeli koin floating market dahulu untuk selanjutnya digunakan membeli makanan yang temen2 inginkan. Temen2 bisa makan sampe puas deh karena disini tersedia berbagai macam makanan sambil ditemani sejuknya udara daerah Lembang! hehehe

8. Stone Garden
Stone Garden ini terletak agak jauh dari kota dan harus melalui tol kalau jalan dari kota. Tapi, setelah sampai, tempat ini tidak mengecewakan. Walaupun jalur masuknya penuh bebatuan dan terpencil, namun keindahannya tidak diragukan lagi. Dengan harga tiket yang dapat dibilang relatif murah, yaitu sebesar Rp. 5000,- Pengunjung dapat menikmati keindahan suasana stone garden. Di tempat ini, terdapat banyak monyet, jadi pengunjung harap lebih berhati-hati terhadap barang bawaan agar tidak diambil monyet. Untuk dapat melihat pemandangan dari puncak tertinggi, pengunjung harus menaiki bongkahan2 batuan yang tidak beraturan. Hal tersebut terbayarkan saat sudah ada di atas bukit. Benar-benar suasana yang indah...........

9. De'Ranch
De'Ranch terletak di daerah Jl. Raya Maribaya no. 17 Lembang. Tempat wisata ini didesain seperti koboy-koboy an dimana temen2 bisa banget naik kuda sambil keliling2, kemudian bakal ada lahan ijo-ijo yang luas banget, ada juga stand makanan dan minuman, buat temen2 yang pingin banget susu lembang, di sini juga disediakan. Seru banget deehh pokoknya bisa bener-bener ngerasain nuansa yang unik di De'Ranch.

10. Bukit Moko
Bukit Moko merupakan tempat wisata yang cocok dijadikan tempat berkemah. Dengan udara yang sejuk dan suasana hutan pinus yang rindang, banyak wisatawan memilih untuk berwisata sekaligus berkemah di tempat ini. Bukti Moko terletak di daerah Cimenyan, Bandung. Jika bukit ini terus ditelusuri, maka wisatawan dapat melihat keindahan kota Bandung di Patahan Lembang. Akses menuju ke Patahan Lembang harus dengan jalan kaki kurang lebih 45 menit dari loket tiket masuk Bukit Moko. Di Bukit Moko sendiri terdapat Bukit Bintang dimana pada malam hari para wisatawan dapat melihat indahnya malam berbintang dari bukit ini. Tiket masuk Bukit Moko (sekaligus jalan menuju patahan lembang dan bukit bintang) sejumlah Rp.8.000,-

Selain Lembang, tempat wisata di Bandung juga terdapat di daerah Ciwidey. Berikut 2 tempat wisata yang pernah saya kunjungi di daerah Ciwidey....

Ciwidey
1. Kawah Putih
Wisata ini merupakan wisata yang populer banget di kalangan turis domestik maupun non-domestik. Keindahan secara naturalnya memang tak dapat dipungkiri. Dengan tiket masuk seharga Rp. 20.000.- per orang  (wisatawan lokal), Rp. 50.000,- per orang (wisatawan mancanegara), serta harga tiket parkir di atas Rp. 150.000,- (kurang lebih 5km dari lokasi loket tiket dengan tempat parkir). Ohya sebelum kesini, ada beberapa spek yang perlu kamu siapin yaitu jaket tebal dan masker. Bau belerang di tempat ini sangat kuat, sehingga kamu benar-benar akan membutuhkan masker, kalau tidak, kamu akan sesak nafas. Selain itu, di tempat ini juga dingin, maka dari itu kamu akan sangat memerlukan jaket tebal. Di kawasan wisatanya, akan terdapat banyak penjual belerang sebagai bahan obat dan banyak fotografer yang siap memotret para wisatawan. Wisata ini terletak di daerah Ciwidey (kurang lebih ditempuh dalam waktu 2,5 jam dari pusat kota Bandung). Kalo ke Bandung, wajib banget deh kesini! Keindahan kawahnya memang sangat menakjubkan!


2. Situ Patenggang
Tak jauh dari lokasi Kawah Putih, ada sebuah kawasan wisata yang tak kalah menarik yaitu Situ Patenggang. Kurang lebih 15 menit dari Kawah Putih menuju ke arah selatan, kamu akan menemukan wisata ini. Sepanjang perjalanan menuju wisata ini, kamu akan dimanjakan dengan nuansa kebun teh yang menyenangkan. Di kawasan wisata ini, kamu akan menemukan berbagai wahana menarik, jadi, seharian di sini pun ga bakal ngerasa bosen. Di dalam kawasan wisata ini terdapat juga restoran menarik, The Pinisi namanya. Restoran ini berada di atas kapal besar yang berada di daerah Situ Patenggang. Sambil menikmati indahnya suasana Situ Patenggang, kamu akan disuguhi berbagai macam makanan berat maupun ringan yang dijual di resto ini.



Lulus Sekolah = Berhenti Belajar ? Yakin ?

Pernah ga si kepikiran atau mendengar teman-teman/orang di sekitarmu berbicara seperti ini:
"Ugh, pengen cepet lulus deh, cepet kerja, cepet dapet duit sendiri."
"Ah, males, pengen cepet kelar aja, gausa belajar."
"Wah gila si, kok betah ya belajar mulu."

Dari situ, kelihatannya belajar merupakan sesuatu yang sangat melelahkan.
Seakan-akan setelah selesai pendidikan formal, orang akan merasa bahwa itu juga merupakan akhir dari rangkaian "belajar".

Hmm, jadi apa si sebenernya definisi belajar?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

belajar /bel·a·jar /v 1 berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; 2 berlatih; 3 berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman;

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan selalu ada hal baru setiap hari.
Kalo udah gitu, tentunya  manusia akan selalu mencari cara untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri menghadapi kenyataan hidup sehari-hari
Dalam menghadapinya, ga sedikit pula yang melihat pengalaman masa lalu dan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara yang lebih baik dari yang pernah terjadi.
Jadi, gada habisnya kan yang namanya "belajar"?
Bahkan setelah pendidikan formal selesai, belajar akan tetap selalu jadi kebiasaan
Belajar menghadapi kehidupan....
Belajar mencari cara untuk sukses.....
Belajar membina suatu rumah tangga (HEHE)...........
dan sebagainya
Jadi, jangan pernah lelah untuk terus belajar dan belajar!
Belajar demi sesuatu yang lebih baik.
Dan yang terpenting, belajar itu sesuatu yang positif kokk, jadi kalo denger kata "belajar" jangan merasa jenuh duluan yhaaa! :)

12 Jam Ungkapan Penyesalan yang Berharga




Mamaku sering bilang, aku terlalu nyantai kalau akan bepergian
Aku selalu packing J-sekian
Kurasa itu hal yang biasa
Tapi detik ini aku merasa itu hal yang sangat benar 

Jadi, begini ceritaku..
Aku seorang anak rantau
Aku menempuh pendidikan ku di Kota Bandung
Dan hari ini adalah jadwalku pulang kembali ke hometownku
Jarak yang harus kutempuh untuk kesana adalah 16 jam dengan kereta
Aku senaaaaang sekaliiiii karna akan balik ke hometown, karena seenak2nya kota tempatku merantau ini, akan selalu ada hal yang kurindukan dari hometownku
Pada hari itu keretaku dijadwalkan pk 15.45 sore
Karena kebiasa nyantai, aku pesen grab dari tempatku pk 15.10
Ketika ditanya oleh supir grabnya, jam berapa keretaku berangkat, aku bilang “Jam 15.45, Pak”
“WADUH TEH, kok mepet bangettttt.” (aku panik seketika………………)
Terus aku buka google map dan jalurnya bener-bener merah semua ternyataaL
Karena panik ga keburu, akhirnya pk 15.30 aku pesen gojek dari bawah Layang Pasupati
Untungnya gojeknya mau bawa walaupun aku pake koper
Dan aku diturunin lumayan jauh dari stasiun,akhirnya aku harus lari-lari buat sampe ke dalam dengan membawa koper dan tas ransel
Sesampainya di dalam, aku langsung ke satpam, dan aku masih melihat keretaku di depan mataku…….
Tapi, aku telat 2 menit, dan gaboleh masuk………..
Aku meronta-ronta ingin masuk, tapi satpam tidak mengijinkanku………..
Sebuah penyesalan yang paling kusesali hingga kini.

Kemudian aku mencoba mencari kereta lain…..
Tapi, udah habis tiketnya, dan hanya ada tiket menuju kota yang jaraknya 2 jam dari hometownku (jarak Bandung dengan kota itu ditempuh dalam waktu 12 jam dengan kereta)
Akhirnya, aku beli tiket itu……..
Sungguh malang nasibku hari ituL
12 jam penuh dengan omelan penyesalan, tapi merupakan pengalaman berharga……..

hmm
ini yang namanya pengalaman ga bernilai harganya
(yaiya siiii,tapi ga gini jugaL)
tapi emang bener sih
aku jadi bertekad ga akan lelet2 lagi, ga akan telat2 lagi
1 hal lagi, waktu itu berharga guys.
BERHARGA
Even itu cuma 1 menit
Jadi, jangan pernah disia2in ya! JANGAN PERNAH!

Halo Bandung!

Lama tak menuliskan sekilas pemikiranku di sini.
Blog ini serasa menjadi saksi bisu hal2 yang selama ini banyak kudapat.

Nah, beberapa bulan terakhir, aku banyak mendapat pengalaman di Bandung
Bagiku Bandung adalah kota yang istimewa..
Tidak membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuatku jatuh cinta pada kota ini..

dan ini beberapa alasan aku jatuh cinta pada Bandung


Braga Street

Orang Bandung bilang jalan ini merupakan jalan pertama di kota Bandung.
Hmm, jadi apa sih bedanya sama jalanan-jalanan lain di kota Bandung?
Sebenernya ga banyak hal yang berbeda dengan jalan-jalan biasanya.
Yang bikin istimewa itu suasananya...
Jalan Braga tidak terbentuk dari aspal seperti jalanan biasanya, bentuknya terlihat seperti dari batako..
Di sisi kanan dan kirinya terdapat berbagai macam pertokoan.
Arsitekturnya khas seperti masa pemerintahan Hindia Belanda.'
Biasanya sih turis yang ingin menikmati suasana jalan Braga, dapat menelusuri jalan ini dengan jalan kaki, karena jalanan ini selalu padat, apalagi di sore menjelang malam hari.
Ohya, di sore hari, banyak pedagang yang menjual makanan di sepanjang jalanan ini.
Pada sore hari itu, ketika aku jalan-jalan di sana, aku berkesempatan untuk membeli Tahu Gejrot
dengan harga 10k, aku dapat menikmati tahu dengan bumbu gula merah, bawang putih, cabe, dsb 
Rasanya khas, dan aku dapat menikmatinya sambil duduk di kursi yang telah disediakan di jalanan ini.
 Dengan terus menelusuri jalan Braga ini, nantinya dapat tembus ke Jalan Asia Afrika, yang mengarah ke Alun-Alun Bandung.


Udah berkali-kali aku ke sini, tapi aku ga pernah bosen, karena menurutku suasananya sangat enak untuk jalan-jalan dan menikmati udara kota Bandung. hehe ;)
Salah Satu Gedung di Jalan Asia Afrika

To be continue............................

Untuk post selanjutnya, aku bakal cerita lebih banyak untuk tempat2 menarik di Bandung yaaa... 
Hal berikutnya yang membuatku betah tinggal di Bandung yaitu makanannya.
Makanan di Bandung terkenal uenakkk, guys, dan itu bener bangettt.
Bisa bikin berat badan nambah berkilo-kilo deh kalo ga ngontrol makan di Bandung hehehehe
Nah, aku mau berbagi informasi makanan-makanan yang ada di Bandung yang menurutku enak dan recommended banget buat dicoba :)

1. Tahu Gejrot

Tahu gejrot ini terdiri atas tahu dengan bumbunya berupa hasil "ulekan" bawang merah, cabe, gula merah, kecap, dan berbagai bahan lain yang dicampur dengan air lalu dilumurkan ke atas tahunya.
Kemudian kita dapat menyantapnya dengan wadah beruba cobek..
Harga: Rp. 8.000,00- Rp. 11.000,00
Tahu gejrot dapat ditemui di Jalan Braga, Pasir Kaliki, dan beberapa tempat lain di Bandung.


2. Batagor

Udah terkenal banget lah ya batagornya Bandung... Nah batagor di foto ini lokasinya terletak di Pasar Simpang di daerah Dago bawah, nama tempatnya adalah Batagor Simpang Dago. Dengan harga Rp. 4.000,- untuk 1 biji batagor biasa dan Rp. 6.000,- untuk 1 biji batagor spesial , kamu udah bisa nikmatin batagor yang enak ini. Ohya bisa juga dimakan pake kuah kaya foto di bawah ini hehe


3. Es Pisang Ijo

Nah kalo lagi panas-panasnya Bandung, es pisang ijo bisa jadi solusinya nih. Dengan harga 7 ribu rupiah, kamu bisa merasakan segarnya es pisang ijo yang terletak di Jalan ABC (daerah pasar baru) ini. Foto ini aku ambil saat makan es pisang ijonya, menggiurkan bukan? huehehehe



4. Bakmie

Buat para penggemar Chinesse Food, di Bandung ada tempat makan yang terkenal nih, namanya Rumah Makan Santosa. Rumah makan ini menjual berbagai macam masakan yang rasanya udah ga diragukan lagi, salah satunya adalah bakmie. Dengan harga Rp. 29.000,- , bakmie siap menjadi santapan makan malam (buka malam hari). Rumah Makan ini terletak di Jalan Pasir Kaliki no. 104 Bandung.


5. Sate DJ

Pernah denger namanya gak nih guys? hehe. Sate ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman no. 171 Bandung. Sate ini ga buka cabang dimanapun. Sate ini dapat dinikmati tanpa menggunakan bumbu. Uniknya lagi, sate ini memiliki dominan rasa pedas, asin, dan gurih. Sate disediakan dalam 3 pilihan daging: ayam, kambing, dan sapi. Dengan kisaran harga di bawah 20 ribu rupiah untuk 1 porsi (10 tusuk) - harga berbeda-beda tergantung pilihan dagingnya- kamu dapat menikmati sate ini.

5. Nasi Kalong

Wah, denger namanya aja udah unik yaaa. Nasi Kalong terletak di Jalan Letnan Laut Raden Eddy Martadinata no. 102 Bandung. Nasi Kalong  buka mulai Pk. 19.30-Pk. 01.00. Di sini, para pengunjung dapat memilih nasi putih/ nasi merah untuk disantap, dan dapat memilih lauknya sendiri. Harga yang diberikan pun tergantung dari lauk yang dipilih.

6. Yamien

Buat kamu para penggemar yamien, di Bandung ada tempat makan yang menjual yamien enak. Tempatnya terletak di Jalan Ciumbeluit (seberang Galeri Ciumbeluit, depan Indomaret). Dengan harga 17 ribu rupiah, yamin asin (bisa milih manis juga) dapat kamu santap. Rasa enak, perutpun kenyang. hehehee



7. Lontong Kari

Buat kamu yang pingin sarapan, tapi bosen kalo cuma makan nasi, sereal, ataupun roti, lontong kari dapat jadi option yang recommended. Lontong kari ini berisi lontong,tahu, dan telor, serta direndam dalam kuah kari yang hangat, dibarengi dengan krupuk yang renyah, dapat mengenyangkanmu. Dengan harga 12 ribu rupiah, kamu sudah dapat menikmati semangkuk lontong kari ini. Lokasi: Jalan Tubagus Ismail Raya Bandung (seberang gang Tubagus Ismail III).



Bandung benar-benar membuatku jatuh cinta. Aku teringat akan kutipan M.A.W Brower yang juga tertulis di dinding Jalan Asia Afrika Bandung.

"Dan Bandung bagiku bukan cuma urusan wilayah belaka, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi. Mungkin, Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum, mungkin," - M.A.W Brower

Siap Menyambut 2017

Hari ke 366 di tahun 2016.............

Ketika sampai di lembaran terakhir tahun ini, segalanya terasa begitu cepat;
"Eh udah malam taun baru aja yaaa.........."
52 minggu, 366 hari, 8.784 jam sudah dilalui dengan segala kenangan yang di dalamnya.....

Bicara soal tahun baru, yang terlintas di pikiranku adalah soal resolusi.
Tiap tahunnya, aku selalu memiliki resolusi.
Ada yang terlaksana.....
Ada yang cuma wacana.....
Apapun itu, aku mensyukuri yang telah terjadi, menikmati yang kusenangi, dan membiarkan hal2 yang membuatku kecewa tenggelam bersama mentari di lembaran penutup tahun 2016.
Resolusi di tahun ini sih intinya segala sesuatunya lebih baik dari sebelumnya.

Setiap malam pergantian tahun.............
Aku selalu mensyukuri yang sudah terjadi
Dan menyiapkan diri menghadapi tahun yang mendatang dengan segala tantangannya
Terkadang, terbesit 2 perasaan yang sama2 kuat...
perasaan takut akan rintangan kehidupan di kemudian hari
dan perasaan optimis menyambut hal2 baru yang lebih menyenangkan dari sebelumnya

Sekarang, semuanya adalah pilihan, membiarkan perasaan takut menghancurkan segala harapan, atau memupuk rasa optimis yang mengalahkan  rasa takut.

Selamat Tahun Baru 2017!
Semoga segala yang buruk ditinggalkan bersama dengan ditutupnya tahun 2016 dan segala baik ditambahkan di tahun ini. :)

Wonderful NTT (Part 3)

Dan inilah final part dari cerita saya berkeliling di NTT....
.
.
Setelah menjelajahi wilayah tengah NTT, saya melanjutkan perjalanan ke daerah sebelah barat NTT.
Yap, Labuan Bajo, sebuah kota yang berkembang pesat dan banyak diminati oleh turis domestik maupun mancanegara. Ada apa nih di Labuan Bajo?

Perjalanan menuju Labuan Bajo saya tempuh dengan menggunakan mobil selama 4 jam dari Ruteng. Kondisi jalan sudah bagus dan beraspal, namun tetap berkelok-kelok. Hampir seluruh jalanan yang saya lalui selama di NTT berkelok-kelok, namun tetap dihiasi indahnya alam di kanan dan kiri jalan. Selain itu, sinyal sangat susah di daerah NTT, hanya beberapa operator saja yang sinyalnya bagus.
Setelah sampai di Labuan Bajo, saya segera menuju tempat penginapan, karena matahari sudah terbenam, dan hari mulai malam. Saya memilih tempat penginapan dekat pelabuhan.
Keesokan harinya, saya segera bergegas menuju pelabuhan dan bersiap menuju Taman Nasional Komodo beserta pulau-pulau di sekelilingnya.
Namun, karena alasan teknis (mesin kapal mati dan tidak kapal tidak bisa berjalan), akhirnya dengan kecewa saya harus kembali ke pelabuhan. Kapten pun menjanjikan bahwa keesokan harinya akan ada kapal pengganti yang akan mengantar saya mengeliling pulau-pulau di sana.
Saya pun memutuskan untuk menginap di Waecicu Beach Inn dan menghabiskan hari saya di sana. Penginapan ini membuat saya betah karena memiliki view yang menarik, tempatnya pun langsung mengarah ke pantai, sehingga para pengunjungnya dapat langsung bermain-main di pantai.


Waecicu Beach Inn


Dan.... tibalah hari yang ditunggu-tunggu, pagi itu saya bergegas menuju pelabuhan,sesuai dengan perjanjian, saya dapat berlayar dengan kapal yang dipimpin Kapten Gafril beserta 3 krunya. Tujuan utama kami adalah Pulau Kanawa. Perjalanan menuju Kanawa ditempuh dalam waktu 2 jam dari pelabuhan dengan menggunakan kapal. Kanawa terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang menakjubkan. Oleh karena itu, sangat cocok bagi para travelers yang ingin snorkling.

Pulau Kanawa

Setelah 2 jam snorkling di Pulau Kanawa, saya harus melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya, yaitu Fish Point. Saya harus menempuh perjalanan 1 jam dari Pulau Kanawa untuk sampai di Fish Point. Di perjalanan, saya menikmati santap siang yang dimasak oleh awak kapal. Setelah selesai makan, saya sampai di Fish Point, di tempat ini banyak terdapat ubur-ubur dan karang-karang yang sangat unik.

Fish Point
Fish Point
Beberapa menit saja saya mengunjungi fish point, kemudian saya melanjutkan perjalanan, menuju Manta Point. Dimana di tempat ini akan ditemukan banyak Ikan Manta (yang hanya ada di Taman Nasional Pulau Komodo) jika para wisatawan tertarik untuk diving.Nah, karena saya belum pernah diving, dan tidak terlatih untuk itu, maka saya hanya berkeliling di daerah Manta Point dan melihat ikan Manta dari atas permukaan air laut. Kecewa sih, but someday semoga bisa kesana lagi sih yaaa, ga cukup kalo cuman sekali aja nih ke tempat yang menyenangkan seperti ini.
Nah, karena matahari udah mulai ke arah barat dan kapal-kapal hanya diijinkan berlayar sampai pukul 17.30. Maka kapten kapal saya segera mengajak saya dan para kru kapal lainnya menuju ke Gili Lawa, yaitu destinasi terakhir kami di hari itu. Setelah kapal mulai menepi, saya harus trekking untuk ke puncak bukit, melihat Gili Lawa dari atas bukit tersebut. Trekking dilalui selama kurang lebih 45 menit untuk sampai di puncak tertinggi dan melihat sunset. Trekkingnya lumayan berat sih, tapi semuanya bakal terbayar saat udah sampai di puncak.
Gili Lawa
Setelah menikmati sunset di atas puncak Gili Lawa, saya harus turun dan kembali ke kapal. Malam itu saya menginap di kapal. Di kapal sudah disediakan fasilitas yang baik untuk menginap. Terdapat kamar mandi juga, walaupun air yang digunakan bukan air tawar. Para awak kapal juga menyediakan santapan makan malam untuk dinikmati. Eitss, jangan dikira di atas kapal ga bisa makan enak, makanan yang disediakan sangat sedap dan nikmat lhoo. Berasa kayak ga di atas kapal...hehehe......
Makan Malam di Atas Kapal
A night at Gili Lawa


Keesokan harinya....... pukul 06.00 WITA saya segera berangkat untuk kembali mengkesplor pulau-pulau di Taman Nasional Komodo. Destinasi pertama di hari itu adalah Pulau Padar. Yap, pulau ini sudah terkenal dengan keindahannya yang menakjubkan. Saya juga mau menikmati keindahan Pulau Padar secara langsung dong tentunya. Perjalanan menuju Pulau Padar ditempuh selama 2 jam lebih dari Gili Lawa. Kata kapten, sering kali para wisatawan yang mau menuju kesana hoki2an, karena kadang ombak dalam perjalanan menuju Pulau Padar sangat besar, oleh karena kondisi geografisnya yang mempertemukan 2 arah arus yang berlawanan. Setelah sampai di pinggir pantai, saya harus kembali trekking untuk melihat Pulau Padar dari atas bukit. Trekking ditempuh selama kurang lebih 45 menit dan trekking di Pulau Padar tidak seberat di Gili Lawa. Saya mulai trekking pukul 09.00 WITA, matahari mulai terik saat saya mulai trekking. Walaupun kepanasan dan keringetan, semuanya terbayar saat sudah sampai di puncak. Pemandangannya buagus sekali dan saya dapat tersenyum bangga dan senang melihat alam Indonesia.
Pulau Padar
Seusai mengambil beberapa gambar, saya segera turun dan kembali melanjutkan perjalanan. Namanya Taman Nasional Komodo, tentunya pasti penasaran dengan komodo juga dong.. Nah, di Taman Nasional Komodo, hewan Komodo ada di 2 pulau, yaitu Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Karena jarak Pulau Komodo sangat jauh, kapten memutuskan untuk mengantar saya ke Pulau Rinca. Di sana saya diantar guide untuk melihat hewan yang usianya bisa mencapai 50 tahun ini. Agak menakutkan sih mengunjungi hewan ini di saat musim kawin. Karena ketika musim kawin, para pejantan akan memperebutkan betina, nah bagi pejantan yang kalah, emosinya tentu meluap-luap, dan bila diganggu tentunya dia akan sangat marah.

Komodo Junior



Di Pulau Rinca tidak hanya terdapat komodo, di sana juga ada beberapa hewan seperti rusa, monyet, dan beberapa hewan lain yang dibiarkan hidup bebas seperti di hutan. Setelah muter-muter keliling Pulau Rinca, saya kembali ke kapal dan menikmati santap siang dan menuju ke destinasi terakhir saya di Taman Nasional Komodo, yaitu Pulau Kelor. Di Pulau Kelor wisatawan bisa memilih trekking ataupun snorkling. Nah saking asyiknya bermain di Pulau Kelor, saya gak sempet foto-foto banyak nih disana, mungkin suatu hari nanti saya bisa kesana lagi yaaaaa!
 Indonesia itu indah kawan! Kenali, kunjungi, nikmati, dan jangan lupa untuk menjaga serta melestarikan alam indah ini. :)